Wali Kota Rudy Dukung Kebijakan PSBB se-Jawa-Bali

Pemkot Surakarta mendukung sepenuhnya keputusan Pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masyarakat secara ketat di wilayah Jawa-Bali, mulai 11 hingga 25 Januari mendatang.

"Kami dukung sepenuhnya, pasti keputusan ini sudah melalui pertimbangan matang untuk memutus mata rantai penularan covid-19," tukas Wali Kota Rudy saat dikonfirmasi Media Indonesia, Rabu (6/1).

Menurut dia, pembatasan sosial terbatas ini sangat diperlukan jika melihat perkembangan wabah covid hingga awal tahun 2021 ini di Tanah Air. Bahkan di Kota Solo sendiri, sejak Desember sulit direm penularannya, hingga berada dalam status zona merah.

Ia tidak menampik, jika saat pemberlakuan pembatasan sosial nanti, banyak tempat kegiatan ekonomi menjadi lebih sepi, terutama mal dan pasar maupun tempat hiburan.

"Ya memang akan sepi. Karena kondisinya sudah mbledhos. Solo sudah merah, rumah sakit sudah penuh. Jadi harus ada pengereman melalui kebijakan PSBB itu, agar penularan bener bener dapat dihambat atau ditekan. Harus ada disiplin yang lebih ketat lagi. Polri dan juga TNI serta unsur Satgas Covid harus kerja lebih keras lagi," imbuh wali kota berkumis tebal ini.

Yang jelas Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pengumuman mengatakan bahwa pembatasan sosial serentak di Jawa-Bali karena daerah-daerah itu memenuhi parameter dalam penanganan Covid-19.

Seperti keterisian tempat tidur rumah sakit baik ICU maupun isolasi di atas 70%, kasus aktif di atas tingkat nasional sebesar 14%, tingkat kematian di atas rata-rata nasional sebesar 3%, dan tingkat kesembuhan berada di bawah nasional yakni 14%.

Wali Kota Rudy akan segera berkoordinasi dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan juga menggelar rapat koordinasi dengan Satgas Covid yang melibatkan Polri, TNI, dan unsur kesehatan serta perangkat Pemkot. Hal ini agar dalam pelaksanaan mulai Senin (11/1) hingga 25 Januari bisa berlangsung dengan baik. (WJ/OL-10)