Headline

Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan

Fokus

Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.

Pemerintah Anggarkan Rp73 T untuk Vaksin

(Ins/BB/BK/X-3)
26/12/2020 05:35
Pemerintah Anggarkan Rp73 T untuk Vaksin
(Sumber: Kemenkes/Satgas Penanganan Covid-19/Tim Riset MI-NRC)

UNTUK menyediakan vaksin covid-19 kepada masyarakat dan pelaksanaan vaksinasi yang dimulai awal 2021, pemerintah menyediakan anggaran hingga Rp73 triliun.

Hal ini dikemukakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Outlook 2021 yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (24/12).

"Vaksin itu berbagai macam jenis. Jadi, yang menjadi prioritas pertama dan sudah tersedia barangnya di Indonesia itu Sinovac," kata Airlangga.

Vaksin yang bakal digunakan Indonesia untuk vaksinasi covid-19 merupakan hasil kerja sama antara PT Bio Farma (Persero) dan perusahaan vaksin asal Tiongkok, Sinovac Biotech.

"Sudah ada 1,2 juta dosis. Ini untuk masyarakat, disuntiknya dua kali. Jadi 600 ribu (orang). Di Januari (2021) akan masuk dan jumlah vaksin bertambah 1,8 juta (dosis). Kini dipersiapkan bahan baku (vaksin) tahap awal 15 juta," lanjuit Airlangga.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional itu mengungkapkan pemerintah juga mendatangkan vaksin lain, seperti dari AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

Untuk penggunaan vaksin tergantung izin penggunaan darurat atau emergency use yang dikeluarkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

"Sebelum mengeluarkan izin, Badan POM melengkapi hasil uji klinis dengan hasil di negara lain seperti Brasil yang dikabarkan sudah menyelesaikan uji klinis tahap akhir Sinovac," tandas Airlangga.

 

Sesuai kuota

Pemkab Cianjur akan menyiapkan anggaran pembelian vaksin covid-19 dengan besaran disesuaikan dengan kuota yang didistribusikan pemerintah.

"Semua sasaran itu ditentukan pusat. Bukan kami yang mengusulkan, tetapi sifatnya top down. Pusat menentukan," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal, kemarin.

Sesuai aturan, lanjut Yusman, warga masyarakat yang mendapatkan vaksin berusia 18-59 tahun. Cakupannya kurang lebih 60% dari jumlah penduduk.

"Yang di bawah usia 18 tahun dan di atas 59 tahun tidak mendapatkan vaksin. Hitungan kami, yang berusia di bawah 18 tahun dan di atas 59 tahun sekitar 20% dari jumlah penduduk di Cianjur. Idealnya semua warga bisa mendapatkan vaksin," ujar Yusman. (Ins/BB/BK/X-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya