Terus Membuka Rumah Sakit

KHOFIFAH Indar Parawansa belum boleh duduk tenang. Kasus infeksi covid-19 yang masih tinggi di wilayahnya, membuat Gubernur Jawa Timur itu terus menggulirkan langkah baru untuk melawannya.

Kemarin, mantan Menteri Sosial itu meresmikan Rumah Sakit Darurat Lapangan Ijen Boulevard di Politeknik Kesehatan Malang, Jalan Simpang Ijen, Kota Malang. Fasilitas ini disiapkan untuk perawatan pasien terinfeksi dengan gejala ringan sampai sedang. Sementara itu, pasien gejala berat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah dr Syaiful Anwar.

"Pelayanan di Ijen sama dengan yang diterapkan di RS Lapangan Indrapura, Surabaya. Angka kematian di Indrapura nol," ujar Khofifah.

RS darurat Ijen dibuka karena kasus infeksi di Malang Raya mengalami peningkatan, setelah sempat mereda. Klaster baru muncul di perkantoran dan pasar di Kota Batu, merembet ke Kabupaten dan Kota Malang.

Sampai 15 Desember, total kasus di Jatim mencapai 71.369, dengan penambahan 760 orang pada hari itu.

Khofifah memastikan RS darurat di Ijen bukan satu-satunya upaya yang dilakukan Pemprov Jawa Timur. Pihaknya juga menggulirkan konektivitas rumah sakit induk untuk mempercepat pelayanan. "Di Jember, kami mengonversikan rumah sakit paru menjadi layanan covid-19."

Satu program lainnya ialah meluncurkan gerbong kereta api untuk layanan covid-19. Gerbong buatan PT Inka Madiun itu sudah siap mengoperasikan ruang isolasi. Satu gerbong bisa diisi 8 tempat tidur.

Mulai menurun

Kerja keras tidak membohongi hasil. Di Kebumen, Jawa Tengah, upaya Satgas Covid-19 mampu meredam kecepatan infeksi baru.

Pekan ini, status daerah itu sudah turun dari zona merah ke zona oranye. "Dari empat kecamatan, tinggal satu yang berzona merah," kata juru bicara Satgas, Cokro Aminoto.

Selain perawatan, ia menyebut pelacakan dan tes usap yang dilakukan secara massal sebagai kuncinya. "Sudah 18.343 warga atau 1,5% dari total penduduk yang melakukan tes usap," tambah Cokro.

Di Jawa Barat, tes cepat dilakukan di 100 kecamatan, menyasar kaum perempuan, manula, dan anak-anak. Di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, tes cepat terhadap 10 perempuan pertama menunjukkan tidak ada warga yang reaktif.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatra Barat, memberi perhatian terhadap kesehatan guru. Tes usap sudah diikuti 2.000-an guru dan ditargetkan tuntas dilakukan pada awal Januari 2021. "Target kami menjalankan tes usap untuk 12 ribu guru yang ada di Padang. Sampai hari ini baru 2.000-an orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Ferimulyani.

Tes usap, lanjutnya, harus dilakukan menjelang dibukanya proses belajar mengajar tatap muka. "Kami berharap tidak banyak guru yang terinfeksi."

Kemarin, pemberian masker juga dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku Utara untuk sejumlah sekolah di Kota Ternate Utara. Daerah itu sudah memberlakukan belajar tatap muka. "Kami juga mengingatkan protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat," ungkap Kepala Biro Protokol Rahwan K Suamba.

Di sisi lain, penjangkitan yang masih tinggi membuat Dinas Kesehatan Kota Palembang, Sumatra Selatan, meminta Satgas Covid-19 lebih gencar melaksanakan operasi yustisi. (LD/TJ/YH/HI/DW/N-3)