Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Sumsel Masuk Lima Besar Penghasil Beras Nasional

Dwi Apriani
13/12/2020 12:40
Sumsel Masuk Lima Besar Penghasil Beras Nasional
Gubernur Sumsel Herman Deru (kanan) dan Kabid PPP Pusluhtan Joko Samiyono.(MI/Dwi Apriani )

GUBERNUR Heman Deru meraih pin emas dari Kementerian Pertanian RI, Sabtu (12/12), setelah Sumatra Selatan masuk 5 Besar Provinsi Penghasil Beras Nasional 2019 yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS) memakai metode Kerangka Sampling Area (KSA).

Diketahui, Sumsel, 2019 lalu, hasilkan 2,6 juta ton gabah kering giling (GKG) setara 1,4 juta ton beras, luas panennya 539.316 hektare.

Sementara data KSA dari BPS mencatat produksi nasional 2019 mencapai 31,31 juta ton beras. Hingga akhir Desember 2019, tercapai surplus berupa stok 5,90 juta ton.

Baca juga: Nelayan Hilang di Laut saat Memancing, tapi Mesin Kapalnya Hidup

Pin emas diterima Herman bersamaan dengan dibukanya pelatihan dan pembekalan bagi 1.000 tenaga pendamping penyuluh pertanian, POPT dan PBT.

Pin emas disematkan Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian (PPP) Pusluhtan Joko Samiyono mewakili Kementerian Pertanian RI.

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengharapkan penyuluh di seluruh Sumsel semakin giat mengawal dan mendampingi petani.

Harapannya, dapat mendukung Sumsel mempertahankan capaiannya, bahkan layak naik peringkat asalkan para penyuluh di Balai Penyuluh Pertanian selaku Komando Strategis Pembangunan Pertanian (BPP KostraTani) terus berupaya meningkatkan kinerjanya.

"Peningkatan produksi di 10 provinsi tentu atas sinergi Kementan dan pemerintah daerah serta dukungan pihak-pihak terkait. Kementan melakukan berbagai terobosan seperti mekanisasi pertanian, penggunaan benih unggul, pemanfaatan lahan rawa serta percepatan olah lahan dan tanam," kata Dedi Nursyamsi.

Ia menambahkan, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menginstruksikan peningkatan kapasitas produksi beras, dengan percepatan tanam padi Musim Tanam II pada Oktober 2020 hingga Maret 2021 (MT II Okmar) seluas 5.6 juta hektare didukung optimalisasi lahan rawa di Provinsi Kalimantan Tengah.

Hal itu digarisbawahi Gubernur Sumsel dengan komitmen penuh pada pembangunan pertanian, dengan merekrut 1.000 tenaga pendamping penyuluh selaku Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dan Pengawas Benih Tanaman (PBT).

"Meningkatkan hasil produksi pertanian, sulit dicapai tanpa pembekalan bagi penyuluh pendamping petani. Pemprov merekrut seribu penyuluh baru untuk mengawal petani berproduksi," kata Herman saat membuka pelatihan di Desa Peracak, Kecamatan Martapura, OKU.

Pelatihan penyuluh yang dijadwalkan berlangsung lima hari, dibuka Gubernur Sumsel yang ditandai penyematan tanda peserta dan kelengkapan secara simbolis pada perwakilan peserta.

Menurut Herman, rekrutmen 1.000 tenaga pendamping penyuluh pertanian itu memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dicatat sebagai rekrutmen penyuluh terbanyak sekaligus yang pertama di Indonesia.

Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian (PPP) Pusluhtan, Joko Samiyono mengatakan insan pertanian di pusat hingga daerah mengemban tugas dan kewajiban yang sangat mulia, yaitu menjamin ketersediaan pangan rakyat.

"Masalah pangan jangan lengah. Dalam kondisi apa pun, pertanian harus tetap jalan, karena hanya pertanian yang dapat menyediakan pangan," kata Joko Samiyono. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya