Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
SEBAGAI salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Untuk itu mereka ikut mendukung penguatan kompetensi guru khususnya di era pandemi dan adaptasi kebiasaan baru.
Dalam hal ini mereka bekerja sama dengan ProVisi Education sebagai mitra pelaksana dan didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan rangkaian pelatihan dan pendampingan dalam jaringan (daring) pada Program Pengembangan Literasi Dasar dan Teknologi Guru' untuk 21 sekolah di empat kecamatan Kabupaten Gresik yaitu Kedamean, Wringin Anom, Manyar, dan Cerme.
Baca juga: Guru Penggerak Kunci Sukses Pendidikan Indonesia
Sebagai pembuka program, pada Jumat (06/11) PT PII bersama ProVisi Education mengadakan seremonial Pembukaan Program Pengembangan Literasi Dasar dan Teknologi Guru secara daring yang dibuka oleh Direktur Sekolah Dasar Direktorat PAUD Dikdasmen Kemendikbud dan Direktur PT PII serta dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, camat, lurah setempat, serta kepala dan guru SD Penerima Manfaat Program.
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo mengatakan bahwa dalam situasi pandemi global ini, pendidikan harus tetap dikembangkan sebagai peningkatan kualitas SDM di Indonesia. Salah satunya adalah pengembangan kompetensi guru.
Oleh karena hal itu, program CSR Pendidikan itu diharapkan dapat membantu para guru untuk terus mengembangkan ilmu dan kompetensi untuk dapat diterapkan kepada para siswa. Melalui pemerataan pendidikan kompetensi guru ini, mereka berharap dapat terus meningkatkan kualitas SDM di bidang pendidikan di wilayah ini dan juga di wilayah lain.
“Selain program ini, PT PII juga memberikan 500 eksemplar 'Buku Bacaan Ramah Anak – Kaya Baca' terbitan ProVisi Education ke sekolah penerima manfaat. Tidak hanya itu, Guru penerima manfaat program pun akan mendapatkan pendampingan secara daring untuk mengetahui perkembangan kompetensinya dalam literasi, numerasi, dan teknologi dalam mengajar”, jelas Sutopo. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved