Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
VAKSIN covid-19 Sinovac dipastikan aman karena tidak akan dilanjutkan ke uji klinis fase III jika ditemukan tidak aman atau menimbulkan efek samping yang berbahaya. Demikian disampaikan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Cissy Rachiana Sudjana menanggapi pertanyaan dan tudingan sejumlah pihak atas keamanan dan efektivitas vaksin yang tengah diupayakan pemerintah.
"Kalau tidak aman, uji klinis sudah dihentikan dari awal, dengan kata lain tidak boleh naik kelas. Ini sudah bisa dikatakan aman, fase I sudah ada report-nya, aman, kemudian dilanjutkan dengan fase II, sudah dilaporkan aman," kata Cissy dalam keterangan resmi, kemarin.
Pemerintah menyiapkan kandidat vaksin, yakni Sinovac, Cansino, dan Sinopharm. Vaksin Sinovac yang akan diproduksi bersama Bio Farma, saat ini sudah berada pada tahap uji klinis fase III.
Cissy juga menambahkan bahwa terdapat jurnal-jurnal internasional yang sangat terakreditasi serta laporan fase I dan II sudah dipublikasikan dalam jurnal. Dalam jurnal tersebut dikatakan uji klinis fase I dan II dari vaksin covid-19 Sinovac sudah aman.
"Itu bagus sekali. Tapi memang laporan uji klinis fase III memang belum ada karena yang di Brasil mungkin baru selesai Oktober ini dan yang di Indonesia baru selesai tahun depan. Sebaiknya kita tunggu hasil dari uji klinis fase III," tambah Cissy yang merupakan Ketua Satgas Imunisasi IDAI dan Ketua Pokja Vaksinasi Peralmuni.
Terkait dengan uji klinis fase III harus dilakukan di negara produsen vaksin tersebut, Cissy juga menanggapinya bahwa sebetulnya secara aturan boleh saja dilakukan di luar negeri, tapi memang supaya lebih yakin uji klinis fase III dilakukan di negara yang ingin memakainya.
"Uji klinis fase III itu adalah untuk melihat efikasi atau khasiat dari vaksin, selain keamanannya juga. Apakah setelah divaksinasi, seseorang itu bisa jadi sakit atau tidak dan memang salah satu syarat dari uji klinis fase III harus dilakukan di lebih dari satu senter," tambah Cissy.
"Kami sangat senang dan menyambut baik apa yang Bapak Presiden katakan mengenai vaksin covid-19 harus dipastikan aman dan jangan terburu-buru karena keamanan untuk semua orang sangat penting," pungkas Cissy.
Logistik
Satgas Penanganan Covid-19 mengonfirmasi saat ini pemerintah sudah mempertimbangkan berbagai aspek untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19, mulai logistik hingga sumber daya manusia (SDM). Prosedur untuk menjaga suhu vaksin atau cold chain telah disiapkan Kementerian Kesehatan.
"Saat ini, rata-rata kesiapan cold chain yang berfungsi di Indonesia mencapai 97%," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito sebagaimana disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (29/10).
SDM yang terdiri atas dokter umum, dokter spesialis, perawat, dan bidan juga sudah dipersiapkan. Dari data Kementerian Kesehatan, Wiku menyebut jumlah SDM itu yang dipersiapkan sudah ada sebanyak 739.722 orang, sedangkan vaksinator di puskesmas dan rumah sakit sebanyak 23.145 orang. Secara rasio, sebesar 1:20 di seluruh Indonesia.
Wiku juga menegaskan saat ini kandidat vaksin-vaksin yang ada sedang dalam tahap uji klinis fase III. Untuk memastikan keamanan, efek samping dan rentang dosis aman yang akan digunakan untuk manusia. "Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase III serta transfer dokumen Badan POM untuk dianalisis," tegas Wiku. (Fer/H-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved