Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
DEMAM Berdarah Dangue (DBD) di berbagai wilayah di Priangan Timur terus mengalami peningkatan. Hal itu diakibatkan rendahnya kesadaran masyarakat terutama dalam menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas.
Namun, yang paling mudah dilakukan warga untuk memerangi wabah DBD ialah dengan memelihara ikan cupang terutama untuk memangsa jentik nyamuk aedes aegypti.
"Kebersihan lingkungan harus dilakukan agar tidak ada jentik nyamuk tumbuh dewasa, apalagi sekarang ini banyak jentik nyamuk telah tumbuh dewasa karena kurang membersihkan lingkungan terutama bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang bekas," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2KL) Dinas Kesehatan, Kota Tasikmalaya, Dindin Fitriyadi, Selasa (15/3).
Menurut Dindin, peningkatan kasus DBD yang terjadi di kotanya pada Maret ini telah mencapai 34 orang. Serangan itu tidak terjadi pada anak kecil saja, melainkan juga orang dewasa dan orangtua. Beruntung, dari jumlah itu tidak ada korban meninggal dunia lantaran segera mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
"Serangan yang dialami warga Kota Tasikmalaya sangat banyak akibat kurangnya membersihkan lingkungan sendiri, tetapi kebersihan itu harus dilakukan atau menanamkan ikan cupang di bak mandi agar bisa memangsa jentik nyamuk," ujarnya.
Selain itu, Dindin mengungkapkan, wabah DBD yang meluas di berbagai wilayah di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, dan Garut saat ini menyebabkan pihaknya melakukan fogging (pengasapan) sebagai langkah antisipasi. Namun, pengasapan itu hanya mematikan nyamuk dewasa dan bukan untuk mematikan jentik nyamuk yang tumbuh dewasa.
"Sejak kemarin hingga sekarang ini, wilayah Kota Tasikmalaya telah di-fogging oleh salah satu Paguyuban Tionghoa Tasikmalaya (PTT). Namun, permintaan pengasapan yang dilakukannya mulai dari Kampung Bebedahan, Tawang, Kampung Balong Kanyun, Cihideung, Kampung Kersamanah, Kawalu," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Banjar Eros Aida Ningrum mengatakan, pihaknya meminta warga harus melakukan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah bertambahnya korban. Sedangkan untuk sekarang ini, jumlah per Januari mencapai 41 kasus, Februari 68 kasus, dengan 2 orang meninggal, adapun Maret telah tercatat 12 kasus.
"Kami juga telah meminta agar masyarakat secepatnya melakukan langkah dengan cara memberantas sarang nyamuk dan menanamkan ikan sapu atau ikan mujaer agar bisa memangsa jentik nyamuk yang berada di bak mandi. Percuma saja dilakukan fogging, karena nyamuk sekarang tidak mempan pada pengasapan dan hanya bisa mematikan nyamuk dewasa saja," tandasnya. (AD/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved