Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
HUJAN yang terus mengguyur wilayah Indramayu menyebabkan tanaman cabai merah membusuk sehingga produksi cabai merah turun. Petani pun menjerit.
Ranoto, petani cabai merah Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, kabupaten Indramayu, mengungkapkan setiap kali pergantian musim dari kemarau ke hujan, para petani cabai selalu merugi. “Hujan membuat bunga-bunga cabai merah rontok,” kata Ranoto, Selasa (23/2).
Tanaman cabai pun mudah terserang jamur dan ulat sehingga mudah membusuk. Dampaknya, produksi cabai merah anjlok. Dalam kondisi normal, lahan 0,7 hektare menghasilkan 15 kuintal cabai merah.
Selama masa produksi berlangsung tiga bulan, bisa panen hingga 10 kali. Akibat hujan, produksi cabai merah hanya sekitar 5 hingga 6 kuintal sekali panen. “Harga cabai juga naik. Biasanya Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per kg. Kini Rp40 ribu per kg,” ujarnya.
Di Kota Batam, Kepulauan Riau, selain cabai, harga sejumlah komoditas sayuran naik karena minimnya pasokan.
Harga bawang putih sebelumnya Rp15 ribu per kg naik menjadi Rp25 ribu per kg. “Kini naik menjadi Rp32 ribu per kg,” kata Marni, pedagang sayuran di Pasar Sagulung Batam.
Suwarno, 46, petani dari Desa Mandirancan, Kecamatan Kebasen, mengungkapkan usia padi yang ditanam berkisar 90 hari.
“Saya percepat panen karena tanaman padi roboh diterjang angin. Kalau tidak segera dipanen, padi bisa membusuk. Usia panen seharusnya 100 hari hingga 105 hari,” ujarnya. (UL/LD/HK/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved