Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Warga Dusun Harus Direlokasi

23/2/2016 01:45
Warga Dusun Harus Direlokasi
(ANTARA/Adeng Bustomi)

RATUSAN orang hingga kini masih mengungsi setelah terjadi pergerakan tanah di Dusun Ciawi dan Dusun Lengkong, Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Minggu (21/2).

Tim peneliti dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah diturunkan untuk meneliti penyebab pergerakan tanah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Jakaria, mengatakan dari hasil penelitian PVMBG, lokasi tanah yang ditempati warga di Dusun Lengkong dan Ciawi masuk kawasan rawan bencana.

Dari hasil kajian tim PVMBG menyimpulkan warga harus direlokasi ke tempat lebih aman karena masih ada longsoran tanah susulan.

Longsoran tanah terjadi saat musim hujan maupun kemarau.

"Jadi kami harus menyosialisasi kepada masyarakat kedua dusun kondisi kampung halaman mereka," jelas Dadi, Senin (22/2).
Dadi menambahkan sebanyak 116 rumah terancam ambruk, 127 rumah rusak, 43 rumah retak-retak, dan 84 rumah panggung menjadi miring.

Warga yang mengungsi sebanyak 278 jiwa, sedangkan 282 keluarga atau 571 jiwa terancam kehilangan rumah.

Di Sulawesi Barat, longsor menerjang permukiman warga di Dusun Pokko, Kelurahan/Kecamatan Anreapi, Kabupaten Polewali Mandar.

Dua rumah warga roboh tertimpa material longsor, Senin (22/2).

Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Longsor terjadi setelah hujan lebat hampir lima jam. Perbukitan di bagian belakang permukiman warga longsor. Kejadian longsor saat kami sedang tidur," kata Suriani, warga yang rumahnya roboh.

Longsor juga mengancam sejumlah bangunan rumah di daerah aliran sungai Cisarua, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sejumlah bangunan dibangun di dekat sungai dan di belakangnya terdapat tebing cukup tinggi.

Fungsional Trantib Kecamatan Cipanas Holis menjelaskan pihaknya sudah memperingatkan warga di tepi sungai untuk mewaspadai banjir dan tanah longsor.

"Di lokasi itu sudah pernah terjadi longsor sekitar 10 tahun lalu. Ada enam rumah di dekat sungai masuk wilayah Desa Sindanglaya, sedangkan di atasnya ada 15 rumah masuk wilayah Desa Sindangjaya," terangnya. (AD/FH/BK/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya