Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
HUJAN berintensitas tinggi di hulu sungai di kawasan Pegunungan Arjuna membuat Sungai Welang di perbatasan Kota dan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, meluap pada Sabtu (20/2) malam.
Selain merendam ribuan rumah, banjir memutus jalur pantai utara (pantura) Jawa yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi, Jawa Timur, selama 4 jam.
Luapan sungai mulai mengarah ke permukiman warga pada Sabtu (20/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
Banjir terus membesar dan tumpah ke jalur pantura hingga menutup jalur antardaerah yang dikenal dengan Jalan Daendels itu sekitar pukul 23.00 WIB dengan ketinggian 60 sentimeter.
Sementara itu, ketinggian air di permukiman warga ialah antara 1 meter hingga 1,5 meter.
Ribuan rumah di Kota dan Kabupaten Pasuruan yang berada di dekat aliran Sungai Welang, terendam.
Banjir merendam rumah di Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, sedangkan di Kabupaten Pasuruan, banjir merendam ribuan rumah di sejumlah desa di Kecamatan Kraton.
"Kami terus memantau kawasan permukiman dan mengungsikan warga ke pengungsian yang di tempatkan di pabrik kulit di Jalan Raya Karangketug, sedangkan ja-lan raya terpaksa ditutup karena ketinggian air sudah melebihi ambang batas," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pasuruan, Gangsar Sulistiyowati.
Wakil Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, berjanji pemerintah akan mengupayakan bantuan secepatnya.
"Kami berupaya untuk mengatasi dan memperingan banjir yang menggenangi permukiman warga. Secepatnya akan dicari cara terbagus, semisal dengan membangun rumah pompa. Tapi juga harus disinkronkan dengan Pemerintah Kabupaten Pasuruan," ujar dia.
Banjir mulai surut sekitar pukul 02.00 dan pada sekitar pukul 03.00.Jalur pantura pun mulai dibuka kembali.
Namun, warga baru bisa mulai membersihkan rumah sekitar pukul 04.00.
Anggaran perbaikan
Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Bangka Belitung menyebutkan kerusakan infrastruktur akibat musibah banjir beberapa waktu lalu mencapai Rp79 miliar.
kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bangka Belitung, Hasanuddin, di Pangkalpinang, kemarin, menjelaskan kerusakan infrastruktur akibat banjir terdapat di Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah, dan Bangka Barat.
"Hampir di seluruh kabupaten/kota, infrastruktur kami rusak, kecuali Belitung dan Belitung Timur," kata dia.
Jumlah keseluruhan infrastruktur yang rusak akibat banjir, baik dari APBN maupun APBD, ada 23 titik.
Hasanuddin menyebutkan, untuk perbaikan infrastruktur, khususnya jembatan, jalan, dan gorong-gorong, dibutuhkan dana Rp56 miliar, sedangkan untuk sungai, dibutuhkan dana sebesar Rp23 miliar.
Hasanuddin menambahkan semua infrastruktur yang rusak sudah diperbaki, tapi bersifat sementara sembari menunggu penganggaran pada 2017.
Untuk itu, Hasanuddin berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat membantu perbaikan infrastruktur yang rusak, khususnya yang dibiayai APBN. (RF/YK/LD/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved