Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
BANJIR yang melanda Grobogan, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu menginspirasi para siswa Madrasah Ibtidaiyah di daerah itu.
Mereka tergerak membuat alat peringatan banjir agar warga bisa waspada saat air banjir datang. Alat itu dilengkapi dengan lampu dan alarm agar lebih mudah dilihat dan didengar warga.
Dengan memanfaatkan potongan-potongan pipa paralon bekas, beberapa siswa Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD) Tarbiyatul Aulad, Ngaben Rejo, Grobogan, membuat alat untuk mendeteksi banjir tersebut.
Meski sederhana, alat ini cukup inspiratif. Pipa bekas disambungkan satu sama lain hingga membantuk sebuah menara kecil. Kemudian di bagian atas dipasang lampu serta alarm. Pelampung bekas yang biasa dipakai untuk penampungan air dijadikan sebagai alat penggerak atau sebagai saklar untuk menghidupkan lampu dan alarm. Begitu pelampung naik karena terdorong oleh air, alarm akan langsung berbunyi serta lampu menyala.
Ide kreatif ini berawal dari seringnya banjir yang melanda daerah Grobogan. Air masuk ke rumah warga saat malam hari, saat banyak warga yang tertidur dan tidak sadar rumahnya kebanjiran. Siswa kemudian membuat alat pendeteksi banjir dengan dilengkapi lampu agar terlihat dan alarm agar dapat membangunkan warga saat terlelap tidur di malam hari.
Proses pembuatan alat sederhana ini tidak membutuhkan biaya yang banyak. Hanya sekitar Rp100 ribu. Pihak guru mengaku sangat mendukung apa yang menjadi ide dari para siswa ini.
Sekolah berharap alat yang diciptakan oleh siswa ini mampu dimanfaatkan oleh masyarakt luas dan siswa mampu mengembangkan temuan dengan semangat belajar.(OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved