Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Kereta Api Uap Buatan 1921 Berhasil Direstorasi

Ardi Teristi Hardi
06/2/2020 18:00
Kereta Api Uap Buatan 1921 Berhasil Direstorasi
Kereta Api Uap yang sudah direstorasi(MI/Ardi Teristi Hardi)

BALAI Yasa Yogyakarta berhasil merestorasi kereta api uap D14 10-Ex SS 1410 dengan tahun pembuatan 1921. Kereta tersebut dibuat oleh Hanomag Hannover, Linden, Jerman, dengan nomor pembuatan 9653.

Executive Vice President (EVP) PT. KAI Daop 6 Yogyakarta Eko Purwanto menjelaskan, sebelumnya loko tua tersebut hanya dipajang di Taman Mini Indonesia Indah. Loko tersebut terakhir digunakan pada 1977 untuk rute Jakarta-Bandung.

"Ini pertama kami Balai Yasa Yogyakarta merestorasi lokomotif tua," kata Eko di Stasiun Lempuyangan saat akan mengirim lokomotif tersebut ke Stasiun Purwosari, Solo.

Secara teknis, lokomotif tersebut sudah siap operasi dan memenuhi syarat. Ia mengatakan, restorasi lokomotif tersebut sekaligus sebagai pengingat sejarah dan penyemangat bagi masyarakat kereta api agar semakin baik ke depannya.

Baca juga: Kereta Uap Jaladara tidak Beroperasi Selama Dua Bulan

Koordinator tim restorasi KA uap D14 10 - Ex SS 1410 Suharyanto menyebut kereta tersebut memang sudah sangat tua. Alhasil, suku cadangnya pun harus buat baru dan sendiri.

"Restorasi sudah dimulai sejak 18 April 2019 dan selesai 5 Februari 2020," kata Suharyanto.

Untuk membawa KA uap tersebut, sebanyak 10 kubik kayu disiapkan guna menjadi bahan bakar. Di Stasiun Klaten, KA uap tersebut akan mengisi ulang bahan bakar. Dengan tekanan uap 124 psi, kecepatan KA uap tersebut hanya sampai 30 km per jam.

KA uap D14 10 - Ex SS 1410 memiliki susunan Roda 2-8-2T dengan panjang 12.650 mm, lebar 3.000 mm dan tinggi maksimum 3.780 mm. Kecepatan maksimal mencapai 70km per jam dengan bahan bakar batu bara/ kayu jati.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik