Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

2021 Kota Semarang Bebas Banjir

Akhmad Safuan
04/2/2020 02:20
2021 Kota Semarang Bebas Banjir
(Dok. MI)

KOTA Semarang, Jawa Tengah, ditargetkan bebas banjir pada 2021 setelah selesainya normalisasi Banjir Kanal Timur sepanjang 14,6 kilometer yang diperkirakan pada Desember mendatang.

“Kami `targetkan proyek normalisasi BKT selesai tahun ini, sehingga selain dapat mengatasi banjir juga sebagai sarana wisata serta kegiatan warga Semarang,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Ruhban Ruzziyatno.

Menurutnya, Banjir Kanal Timur (BKT) dan Banjir Kanal Barat (BKB) merupakan sistem pengendali banjir yang diadopsi dari pemerintah kolonial Belanda. Keduanya bisa mengalirkan air dengan cepat untuk melindungi Kota Semarang dari ancaman banjir.

Proses normalisasi tahap pertama dengan anggaran Rp185 miliar, ujar Ruhban, telah selesai dikerjakan. Selanjutnya, tahap kedua dengan anggaran senilai Rp77 miliar ditargetkan rampung tahun ini. Normalisasi dan pembangunan BKT juga disertai dengan relokasi ribuan warga dan pedagang dari sepanjang kanal itu. Menurutnya, BKT diperkirakan akan lebih baik dari BKB, karena miliki lahan bentaran yang lebih luas, sehingga dapat dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang kegiatan warga.

“Dengan lahan bentaran lebih luas, BKT akan dapat lebih lengkap fasilitasnya,” imbuhnya. Pada tahap kedua ini, lanjutnya, akan dilakukan pengerjaan penataan sepanjang bantaran. Antara lain, menata garis sempadan sungai, pembangunan jalan inspeksi, memasang pagar pembatas dari jembatan Jalan Majapahit hingga Tambakrejo, dan pembangunan pengendali sedimentasi, check dam.

Sementara itu, untuk mengantisipasi banjir yang kerap menerjang jakarta, sejumlah danau di wilayah Jawa Barat tahun ini bakal dinormalisasi. “Di Jawa Barat ada sekitar 101 danau. Yang sudah kita normalisasi baru sekitar lima sampai enam danau,” kata Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.

Ia menerangkan, danau-danau yang luasnya rata-rata sekitar 5 hektare (ha) itu setiap musim kemarau selalu menyusut tinggal 3 ha. Oleh karena itu, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah untuk mengeruk lumpur pada danau-danau tersebut agar bisa menampung air lebih banyak.

“Nanti danaunya akan kita digali lagi supaya bisa menampung air lebih banyak agar tidak semuanya langsung turun ke wilayah Jakarta. Minimal kalau di kita ada 101 danau, setelah dinormalisasi, danau-danau tersebut bisa menampung hingga 1,5 juta meter kubik air,” jelasnya.

Dalam mendukung program Citarum Harum, Pangdam serta unsur Forkopimda Provinsi Jawa Barat lainnya telah melaksanakan rehabilitasi lahan berupa penanaman tanaman vetiver di Bojongsoang, Kabupaten Bandung.


Masih terendam

Di sisi lain, sekitar 250 rumah di Kelurahan Talang Ubi Barat, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatra Selatan, masih terendam banjir. Banjir setinggi satu meter itu terjadi sejak Minggu (2/2).

Sedikitnya 307 keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, antara lain ke rumah tetangga mereka yang tidak terkena banjir. Sebagian lagi menempati posko yang didirikan badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Penukal Abab Lematang Ilir. (DG/DW/RS/N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik