Pelni Operasikan Tiga Rute Tol Laut

PT Pelayaran Nasional Indonesia (persero) (Pelni) akan mengoperasikan tiga trayek tol laut mulai Maret 2016. Pengoperasian rute tol laut dengan tiga kapal itu dilakukan setelah Pelni menerima penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp500 miliar dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015. "Kami tengah melaksanakan kontrak sewa tiga kapal yang akan melayari trayek tol laut. Satu kapal berkapasitas 500 twenty foot equivalent units (TEUs), dua kapal masing-masing berkapasitas 350 TEUs," ujar Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan Pelni Akhmad Sujadi kepada Media Indonesia di Jakarta, kamis (11/2).

Ketiga trayek itu, yakni Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Merauke. Rute kedua dari Pelabuhan Tanjung Priok-Makasar-Manokwari-Wasior-Nabire-Serui-Biak. "Rute ketiga dari pelabuhan Makassar-Tahuna-Lirung-Morotai-Tobelo-Ternate-Babang (Bacan)," katanya. Menurutnya, pengoperasian tiga trayek tol laut menjadi bagian tugas Pelni untuk memenuhi enam trayek tol laut yang dilayari. Sebelumnya, BUMN pelayaran itu sudah mengoperasikan tiga rute tol laut, yaitu pelabuhan Tanjung Priok-Tarempa, Natuna-Tarempa, pelabuhan Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Fakfak-Kaimana-Timika, dan pelabuhan Tanjung Perak-Larantuka-Lewoleba-Rote-Sabu-Waingapu.

Pelni mendapat penugasan menyelenggarakan angkutan laut bersubsidi dalam program tol laut untuk memperlancar distribusi barang. Hal itu menjadi upaya pemerintah mengurangi 20%-30% disparitas harga barang antarwilayah. Berdasarkan evaluasi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan, Pelni akan melakukan sosialisasi langsung kepada pemasok barang pokok dan barang penting yang dibutuhkan masyarakat di rute tol laut. Pelni juga turut mengembangkan jaringan pemasaran komoditas itu. "Sehingga diharapkan shipper untuk angkutan barang tol laut ialah produsen atau pemilik barang langsung," jelas Akhmad.

Dongkrak ekonomi NTT
Di sisi lain, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengharapkan agar pelabuhan Tenau, Kupang, NTT, yang termasuk program tol laut dapat terus berkembang. Posisi strategis Pelabuhan Tenau bisa mendongkrak perekonomian NTT dari kegiatan ekspor impor komoditas dengan Timor Leste dan Australia. "Untuk mendongkrak ekonomi NTT, PT Semen Kupang dan Pelabuhan Tenau mempunyai peranan yang penting. Namun, yang saya dengar listrik di Kupang ini lagi bermasalah. Ini harus diselesaikan supaya pelabuhan bisa terus bekerja," kata Agus di pelabuhan Tenau, Kupang, NTT, Kamis (11/2).

General Manager PT Pelindo III (Persero) Kupang Denny L Wuwungan mengatakan, saat ini proses bongkar buat di pelabuhan Tenau dilakukan 24 jam penuh setiap harinya. "Kalau untuk masalah listrik, kita punya diesel (genset) sendiri berkekuatan 250 kilometer volt ampere (KVA) untuk membantu proses bongkar muat pelabuhan," kata Deny. (Jes/Ant/E-4)