Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Tangsel Berbenah Tata Kawasan

(Mus/S-2)
12/2/2016 04:06
Tangsel Berbenah Tata Kawasan
(Ilustrasi ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, melakukan penataan. Masa pemerintahan periode kedua Wali Kota Airin Rachmi Diany akan menata kawasan yang terbilang kumuh menjadi lebih baik, termasuk penataan dan perizinan untuk pembangunan properti hunian, niaga, ataupun perhotelan. "Makanya kita keluarkan peraturan untuk pembangunan cluster hunian luas tanahnya tidak boleh kurang dari 5.000 meter persegi. Kita juga mengimbau agar pembangunan hunian itu lebih ke arah hunian vertikal seiring semakin terbatasnya tanah di Tangsel dan juga harga tanah yang tinggi," ujar Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Tangerang Selatan Dedi Budiawan di sela-sela grand opening Living Plaza di Bintaro, Tangsel, Rabu (10/2).

Tingginya harga tanah tersebut, menurut Dedi, dipengaruhi lokasi Tangsel yang strategis karena dikelilingi banyak jalan tol, stasiun kereta api, dan juga kemudahan akses. Kebijakan lain, lanjut dia, saat ini Pemkot Tangsel mengikuti peraturan pemerintah pusat menghentikan sementara pembangunan minimarket. Terkait dengan bermunculannya pusat perbelanjaan, Dedi mengimbau agar pengusaha mengakomodasi pelaku usaha lokal, khususnya usaha kecil menengah (UKM) untuk bisa memasarkan produk mereka.

"Tapi saya kira ke depannya perlu ada regulasi. Tugas pemerintah kan itu. Kalau imbauan tidak bisa, maka harus dipaksa melalui regulasi." Gerai-gerai UKM di Bintaro memang masih belum memiliki tempat khusus. "Ada juga yang kecil untuk produk UKM, seperti di Rawa Buntu dan rumah makan Kampung Anggrek." Karena itu, ia pun mengungkapkan pada 2017 akan dilakukan pembangunan pusat perbelanjaan khusus menampung UKM. Di sisi lain, Corporate Marketing Director Kawan Lama Group pengelola Living Plaza Nana Puspa Dewi menerangkan ditetapkannya Living Plaza di Bintaro karena kawasan itu dinilai memiliki potensi pasar yang tinggi.

Pembukaan Living Plaza tersebut merupakan perluasan gedung dan penambahan unit bisnis Kawan Lama Group. Setelah ada ACE, Informa, Chatime, dan Bike Colony, kini ditambah dengan unit bisnis lain, yaitu Toys Kingdom. "Saat ini, luas area bertambah menjadi 5.000 meter persegi, dengan lebih dari 21.000 jenis produk yang bertambah dari sebelumnya 18.000 produk dan terbagi ke dalam 17 departemen." Living Plaza juga memberikan ruang untuk pemasaran produk-produk lokal. "Selain itu, kita memberikan pendidikan kepada putra-putri daerah sekitar lokasi gerai kita dan memberikan peluang kerja seiring dengan harapan pemerintah untuk mengakomodasi produk lokal dan tenaga kerja lokal."



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya