Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Peternak Didata sebelum Gelar OP

(TS/AU/N-1)
12/2/2016 06:39
Peternak Didata sebelum Gelar OP
(ANTARA FOTO/Aguk Sudarmojo)

PERUM Bulog Subdivisi Regional Wilayah V Kedu saat ini masih melakukan pendataan pabrik ternak dan peternak yang ada di wilayah eks Karesidenan Kedu, meliputi Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, Wonosobo, Purworejo, dan Kebumen. Pendataan ini, menurut Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu Imron Rosidi, merupakan persiapan jika sewaktu-waktu dilaksanakan operasi pasar (OP) jagung, untuk menyikapi harga pakan ayam yang melambung.

"Kami yang di daerah baru melakukan pendataan pabrik ternak dan peternak. Untuk pelaksanaan OP-nya masih belum. OP jagung akan langsung dikoordinasi oleh Kantor Divre Semarang," ujar Imron, kAMIS (11/2). Terkait dengan pelaksanaan OP jagung, Kepala Perum Bulog Divre Jawa Tengah Usep Karyana mengatakan OP akan diselenggarakan di seluruh Jawa Tengah. Hanya saja, sampai saat ini pihaknya masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. OP jagung, katanya, dilakukan untuk membantu menstabilkan harga jagung yang saat ini melonjak dua kali lipat menjadi Rp6.500-Rp7.000 per kg.

Sebelumnya, Perum Bulog Divre Jawa Tengah telah menggelar OP jagung di Semarang. Dalam kegiatan itu, sebanyak 200 ton jagung dijual dengan harga Rp3.600 per kg. Jagung yang disediakan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan 14 peternak. Adapun jumlah peternak yang mendaftar mencapai 30 peternak. Di sisi lain, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan menggelar operasi pasar murni beras. Operasi pasar itu menyediakan beras sebanyak 20 ton dengan harga eceran

tertinggi beras cadangan pemerintah ini sebesar Rp7.500 per kilogram. "Masing-masing dikemas dalam kemasan isi 5 kg dengan total nilai
perkemasan seharga Rp37.500 per kemasan," kata Kepala Perum Bulog Divre Yogyakarta, Sugit Tejo, Kamis (12/2). Di sela-sela menggelar operasi pasar di Gondokusuman, Sugit menyebutkan operasi pasar murni beras ini merupakan permintaan dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.

Sri Sultan meminta Bulog untuk menyediakan beras premium yang akan dijual kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp7.500 per kilogram. Sugit menjelaskan pada 2016 ini pihak Bulog telah melakukan operasi pasar murni beras sebanyak dua kali.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya