Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Banjir Paksa Ribuan Warga Mengungsi

(Tim/N-1)
09/2/2016 08:03
Banjir Paksa Ribuan Warga Mengungsi
(ANTARA FOTO/Rahmad)

BENCANA banjir melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Akibatnya ribuan warga di berbagai lokasi berbeda terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Di Aceh, ribuan warga Kabupaten Aceh Utara mengungsi akibat banjir yang disebabkan hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari terakhir. Kepala Bagian Humas Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara, T Nadirsyah, mengatakan banjir dengan kedalaman 30 sentimeter hingga 1 meter menyebabkan warga yang tinggal di Kecamatan Matang Kuli dan Langkahan terpaksa mengungsi.

"Banjir tersebut sudah mulai terjadi sejak kemarin, tapi sejak tadi malam mulai meluas. Warga yang tinggal di Kecamatan Matang Kuli dan Langkahan terpaksa mengungsi," ujar Nadirsyah. Ia menambahkan di Kecamatan Langkahan hanya ada satu desa yang warganya terpaksa mengunggsi, yaitu Desa Linteung sebanyak 104 jiwa. Di Kecamatan Matang Kuli, Desa Tumpok Barat ada 240 jiwa yang jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir, sedangkan di Desa Hagu 390 jiwa, Desa Alue Thoe 234 jiwa, Desa Lawang 240 jiwa, Desa Siren 96 jiwa, dan Desa Tanjung 216 jiwa.

Bupati Aceh Utara telah memerintahkan instansi terkait untuk mengevakuasi warga dan membuka dapur umum di sejumlah lokasi pengungsian serta terus melakukan pemantauan. Di Sumatra Utara, ratusan rumah di lima kecamatan di Kota Medan terendam banjir setelah dua hari hujan terus-menerus. Hujan yang tidak berhenti itu mengakibatkan naiknya debit air Sungai Deli.

Ketinggian air di rumah-rumah warga mencapai 50 cm hingga 1 meter. Namun, belum ada warga yang mengungsi ke tempat lain.
"Air sudah naik sejak pagi, tapi kami belum mengungsi," ujar Iwan, salah satu warga, (8/2). Air juga menggenangi jalan-jalan protokol Kota Medan akibat jeleknya sistem drainase. Genangan air itu menyebabkan kemacetan lalu lintas melanda sejumlah jalan protokol.

Di Sumatra Barat, sebanyak 3.420 jiwa warga Kota Solok menjadi korban banjir yang merendam sejumlah wilayah di daerah itu karena hujan deras mengguyur sejak Minggu (7/2) hingga kemarin dini hari. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solok, Ori Afillo, menyebutkan lokasi terparah akibat banjir ialah Kelurahan Kampai Tabu Karambia (KTK), Koto Panjang, dan Tanah Garam.

Di Pulau Jawa, banjir juga mengakibatkan sejumlah tanggul, seperti di Bendungan Waledan, Desa Lamarantarung, Kecamatan, Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, jebol. Di Jawa Timur, selain tanggul Kali Plalangan, tanggul Kali Dorogede di Dusun Dorogede, Desa Gedangan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan, juga jebol sepanjang 25 meter.

Jebolnya tanggul itu akibat tidak kuat menahan derasnya arus air dari kawasan selatan kabupaten setempat. Di sisi lain, Pemkab Purbalingga menutup pendakian ke Gunung Slamet, terutama dari jalur Bambangan di Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, akibat badai petir di wilayah itu.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik