5 Penumpang Bahari belum juga Ditemukan

Lima penumpang kapal Bahari Seluan yang tenggelam di sekitar perairan Seluan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, hingga minggu (8/2) belum ditemukan. Camat Bunguran Utara Izhar mengatakan pencarian terhadap lima penumpang yang masih berusia dini itu harus dihentikan karena gelombang tinggi. "Kami baru menghentikan sementara pencarian terhadap para korban karena gelombang mencapai 2-3 meter dan angin kencang. Kami tunggu di posko dekat Pelabuhan Kelarik," katanya.

Izhar mengatakan anak-anak yang belum ditemukan itu ialah Aulia, 3; Sari Ramadani, 4; Zila, 3; Zia, 3; serta Diana, 4.
Zila dan Zia merupakan saudara kembar. "Orangtua putri kembar itu selamat," katanya. Izhar mengatakan anak-anak yang hilang itu merupakan warga Sepempang dan Sedanau. Kapal tersebut tenggelam di sekitar perairan Seluan pada Sabtu (6/2) pagi. Berdasarkan data manifes, kapal tersebut memuat 67 penumpang.

Pada kejadian itu, tiga orang ditemukan tewas, yakni Naspiah, 47, Mariah, 28, dan Wan Rosmiati, 57. Direktur Polairud Polda Kepri Kombes Hero Hendrianto Bakhtiar menyebutkan kejadiannya begitu cepat. Kapal angkut antarpulau KM Bahari yang berangkat dari Desa Seluan, Kabupaten Natuna, tenggelam di tengah laut. Kapal bermuatan cengkih 5 ton dan 4 sepeda motor dan mengangkut 67 penumpang.

Evakuasi penyelamatan, selain didukung nelayan, dibantu kapal patroli Polair Polda Kepri. "Hingga Minggu, proses pencarian penumpang masih dilakukan oleh petugas AL, kodim, dan masyarakat Natuna," ungkapnya. Kepala SAR Tanjungpinang Abdul Hamid mengatakan petugas SAR, kepolisian, dan warga kesulitan mencarinya karena ombak tinggi. "Ombak mencapai 3 meter sementara sarana untuk mencari sangat kecil sehingga petugas mengalami kesulitan untuk mencari tiga penumpang yang hilang tersebut," ujarnya. Kapal yang tenggelam itu memiliki kapasitas 6 gross tonnage (GT), tidak hanya membawa penumpang, tetapi juga barang.