Longsor Tewaskan 13 Warga

SELAIN banjir, bencana longsor juga menerjang beberapa wilayah di Indonesia. Sedikitnya, 13 warga menjadi korban bencana longsor itu di lokasi yang berbeda. Di Sumatra Barat, longsor antara lain melanda wilayah Payakumbuh, kemarin. Setidaknya, enam warga ditemukan tewas akibat tertimbun longsoran. Akses jalan Payakumbuh-Pekanbaru, Riau, juga lumpuh total.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan banjir dan longsor di Sumatra Barat terjadi di Kota Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Solok Selatan, dan Kabupaten 50 Koto. Sutopo mengatakan banjir dan longsor di Solok Selatan terjadi di tiga kecamatan, yaitu Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti, dan Sungai Batang Lolo.

Banjir dan longsor, kata dia, menyebabkan Jalan Muaralabuh-Padang Aro Kerinci putus total. Longsor juga menimpa rumah warga sehingga enam orang tertimbun longsor pada Sabtu (6/2) pukul 20.00 WIB. Di Kabupaten Agam, kata dia, longsor terjadi pada Minggu (7/2) pukul 02.00. Material longsor menutup akses jalan Bukittinggi-Lubuk Sikaping dengan panjang material longsor 15 meter setinggi 2,5 meter. Jalan dapat dilalui kendaraan.

"BPBD bersama TNI, Polri, PMI, Basarnas, SKPD, dan masyarakat telah melakukan pendataan dan penanganan darurat. Posko didirikan dan membagikan makanan siap saji. Hujan masih berlangsung menyebabkan kesulitan pananganan," katanya. Kemarin, Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman Sumatra Barat (Sumbar) menurunkan enam unit alat berat untuk membantu membersihkan material longsor yang menimbun jalan dan permukiman pada beberapa kabupaten di daerah itu.

"Sekarang kita fokus pada tiga titik utama," kata Kepala Dinas Prasarana Jalan Tata Ruang dan Permukiman (Disprasjaltarkim) Sumbar Suprapto, (8/2). Ia mengatakan tiga fokus pengerjaan itu di antaranya Kabupaten Pasaman tepatnya di perbatasan Sumbar-Sumatra Utara, perbatasan Sumbar-Riau di Kecamatan Pangkalan, Limapuluh Kota, dan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan.
Menurut dia, alat berat tersebut sudah ada yang mulai bekerja. "Untuk daerah yang tidak banjir, alat sudah bekerja. Untuk daerah yang terkena banjir, alat masih stand by," katanya.

Longsor Purworejo
Sebelumnya, bencana longsor juga melanda wilayah Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (6/2). Hingga kemarin, tim gabungan menemukan tujuh korban longsor dan pencarian telah dihentikan. "Tujuh korban longsor telah ditemukan. Semua dalam kondisi meninggal dunia," kata Sutopo. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purworejo, Budi Harjono, menyebutkan ketujuh korban itu ialah Amat Saringat, Fitri, Sumini, Rahman, dan Suprapti ditemukan pada Sabtu.

Adapun dua korban lain, yakni Salimah dan Triyanto ditemukan pada pencarian hari kedua. "Kedua korban ditemukan sekitar pukul 15.30 dan 15.45 setelah pencarian korban dilakukan menggunakan alat berat," katanya. Ia mengatakan kejadian longsor di Penungkulan, Kecamatan gebang, Kabupaten Purworejo, menjadi catatan penting semua pihak, terutama masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor.

Di Klaten, Jateng, longsor tanggul Sungai Bloro di Desa Babadan, Kecamatan Karangdowo, mengancam permukiman penduduk di bantaran sungai tersebut. Tanggul Sungai Bloro longsor, pekan lalu, akibat tidak mampu menahan arus deras sungai saat banjir. Longsor sepanjang 20 meter dan tinggi 8 meter. Intensitas hujan yang tinggi Minggu petang hingga Senin (8/1) dini hari membuat jalan utama penghubung dua kecamatan di Kabupaten Brebes, Jateng, tepatnya di ruas Jalan Desa Simanggis, Kecamatan Sirampog, longsor setelah talud pangaman jalan setinggi 7 meter ambrol.

Jalan penghubung antara Kecamatan Bumiayu dan Kecamatan Sirampog itu longsor sepanjang 10 meter dan lebar 2,5 meter, sehingga badan jalan kondisinya tinggal separuh. "Hampir separuh jalan ambrol," tutur Zaenal Mutaqin, 40, warga Desa Sirampog, kemarin.
(JS/JI/LD/AD/N-1)