Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PASCALETUSAN Gunung Merapi yang terjadi pada pukul 10.46 WIB, Minggu (17/11), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memprediksi kemungkinan kembali terjadi letusan masih ada. Namun, letusan itu tidak akan sebesar pada 2010.
"Mohon masyarakat jangan panik. Bila jumlah guguran dan embusan meningkat, akan tetap aman. Letusan Gunung Merapi tersebut disebabkan oleh kantong magma yang sudah mendekat ke permukaan. Jangan membayangkan letusan seperti 2010 karena karakter Merapi sudah berubah sejak 2010," jelas ahli vulkanologi dari PVMBG, Surono, saat dihubungi kemarin.
Menurutnya, letusan pada Minggu itu patut disyukuri. Dengan adanya letusan tersebut, tidak terjadi penumpukan dan menyebabkan erupsi besar seperti pada 2010. Namun begitu, lanjut Surono, masyarakat tetap waspada dan memantau informasi terkini seputar Gunung Merapi.
Letusan Merapi tercatat di seismogram dengan amplitudo maks 70 mm dan durasi 155 detik. Teramati kolom letusan setinggi 1.000 m. Angin bertiup ke Barat dan mengakibatkan hujan abu tipis di sebagian wilayah desa Banyubiru Dukun, Kabupaten Magelang.
Terpisah, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida, mengatakan, untuk mengantisipasi gangguan abu vulkanis terhadap penerbangan, Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) diterbitkan dengan kode oranye.
"Hujan abu dilaporkan terjadi di sekitar Gunung Merapi dengan arah dominan ke sektor barat sejauh 15 km dari puncak, yaitu di sekitar Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang," ujarnya.
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, mengatakan erupsi Gunung Merapi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap cuaca di DI Yogyakarta dan sekitarnya. Begitu pula di Kabupaten Magelang dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB, Agus Wibowo, mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi. (Ata/AU/JS/AT/TS/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved