Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
BANJIR yang melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, semakin meluas. Jika sebelumnya banjir hanya melanda empat kelurahan, kini telah mencapai 14 kelurahan dengan ketinggian air 50-100 cm. Bahkan sudah ada belasan keluarga terpaksa mengungsi di masjid karena rumah mereka terendam banjir. Tingginya intensitas hujan di pantura Jawa Tengah membuat beberapa daerah mulai terendam banjir. Banjir terburuk terjadi di Kelurahan Pasirsari, Cijeruk, Tirto, Podosugih, dan Krapyak. Bahkan di Kelurahan Tirto terdapat 15 keluarga tidak bisa menempati rumah mereka karena terendam air hingga 1 meter.
"Kami terpaksa mengungsi ke masjid karena rumah kami tidak dapat ditempati lagi. Banjir merendam rumah kami setinggi 1 meter," kata Asrofi , 55, warga Tirto di pengungsian, kemarin. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Suseno mengatakan intensitas hujan yang tinggi bersamaan naiknya air laut ke darat mengakibatkan 14 kelurahan di Pekalongan dilanda banjir. Para petugas dan relawan telah diterjunkan untuk memantau lokasi banjir dan membagikan bantuan makanan dan obat-obatan.
Sementara itu, di Kabupaten Wonogiri, hujan disertai angin kencang melanda wilayah itu selama empat hari berturut-turut. Sejumlah pohon besar bertumbangan pada Senin (1/2) malam di wilayah Pracimantoro dan mencederai seorang warga. Sehari sebelumnya, sejumlah wilayah di Kecamatan Giriwoyo dikepung banjir. Bahkan tujuh rumah di wilayah terpencil Desa Girikikis terisolasi dari dunia luar akibat banjir.
Kepala BPBD Wonogiri Bambang Haryanto meminta masyarakat yang tinggal di Wonogiri Selatan mewaspadai bencana angin ribut dan longsor karena kondisi geografis yang berbukit-bukit. Dari Bengkulu, dilaporkan, sedikitnya 60 rumah warga di tiga kelurahan, yakni Rawa Makmur, Kecamatan Muara Bangkahulu, Tanjung Agung, dan Tanjung Jaya, Kecamatan Sungai Serut, Kota Bengkulu, terendam banjir setinggi 40 cm.
Hujan deras yang nengguyur Bengkulu hingga kemarin menyebabkan sungai meluap. Banjir pun mulai meluas di tiga kelurahan sejak Senin (1/2) malam dan merendam rumah warga yang dekat dengan sungai. Banjir juga merendam ratusan hektare sawah milik masyarakat yang mulai masuk musim tanam.
Korban hilang
Pada bagian lain, dua korban hilang akibat banjir di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, hingga kemarin, belum ditemukan. Kepala BPBD Manggarai Timur Anton Dergong mengatakan tim SAR dari Kabupaten Manggarai Barat dikerahkan untuk membantu pencarian. Dua korban itu ialah Theresia Merti, 77, asal Kecamat an Lambaleda, dan Mina asal Nanga Baras, Kecamatan Sambi Rampas. "Banjir paling parah terjadi di Sambi Rampas. Di sini ada lima desa terendam, tapi kemarin ketinggian air mulai berkurang," katanya.
Selain banjir, bencana longsor terjadi di Lembang (Desa) Kapala Pitu, Kecamatan Kapala Pitu, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, kemarin sekitar pukul 15.00 Wita. Satu rumah tertimbun tanah dan menewaskan satu orang. Kepala BPBD Kabupaten Toraja Utara Paulus membenarkan peristiwa itu. "Cuma kami belum tahu identitas korban. Alat berat sudah diturunkan untuk memindahkan material tanah yang menimbun satu rumah warga," ujar Paulus. (WJ/MY/PO/LN/CS/N-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved