Setelah Black Out, PLN Pastikan Listrik di Sulselbar Normal Pekan Ini

Setelah mengalami black out atau pemadaman meluas hampir 10 jam pada Selasa (19/1) lalu, pihak PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sulawesi Selatan, Tenggara, dan Barat (Sulselrabar) memastikan pemadaman listrik secara meluas yang terjadi di wilayah Sulselrabar dapat normal pekan ini.

Pemadaman listrik yang terjadi menurut Humas PT PLN (Persero) Sulselrabar, Rosita Zulkarnain, lantaran hujan yang disertai angin kencang dan petir, sehingga menyebabkan lepasnya beban listrik sebesar 746 Mega Watt (MW).

"Dari pemeriksaan sementara, diduga ada indikasi terjadi gangguan di section transmisi 150 kilo volt (KV) antara ruas Tallasa - Sungguminasa, pada line 1 dan 2 yang membuat sistem pada transmisi di berbagai sektor terganggu dan menyebabkan black out," ungkapnya.

Manajer Bidang Transmisi dan Distribusi PLN Sulselrabar Jhon H Tonapa pun menjelaskan, jika pihak PLN menjamin kondisi penggunaan daya listrik ke masyarakat secara umum sudah kembali normal pekan ini. Meski tidak bisa dipungkiri, akan ada pemadaman, tapi tidak lama.

Gangguan transmisi di sektor satu dan dua Sungguminasa, Kabupaten Gowa akibat petir. Ini membuat listrik di Sulsel padam keseluruhan. Kondisi tersebut mengharuskan pihak PLN menopang kebutuhan listrik melalui pasokan pembangkit PLTA Bakaru, Poso, dan Sengkang.

Jhon H Tonapa mengatakan akibat gangguan tersebut, hampir seluruh pembangkit di wilayah Sulserabar tidak mampu menyuplai beban listrik sebesar 700 Megawatt. Beban terbesar yang berada di Kota Makassar tidak tercukupi akibat menurunnya pasokan listrik dari PLTU Jenepoto sebesar 200 Megawatt.

PLN Sulselrabar tidak dapat menjamin sepenuhnya kestabilan kondisi kelistrikan saat musim hujan. "Namun kami memastikan pasokan listrik ke masyarakat sudah kembali normal. Kami akan mengoptimalkan pengecekan transmisi untuk menghidari pemadaman seperti yang terjadi Selasa lalu," tegas Jhon H Tonapa.(OL-4)