Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
SIAPA bilang anak desa tidak bisa membuat wilayahnya berdaya? Para pemuda di Desa Pujon Kidul, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, membuktikannya.
Mereka bergerak bersama dalam badan usaha milik desa yang memiliki usaha di bidang wisata, parkir, air minum, tempat pembuangan sampah terpadu, dan kunjungan ke objek wisata sayur serta memerah susu sapi. Di bidang wisata, dengan mengelola Cafe Sawah, BUM-Des mendapat pemasukan yang besarnya mencapai Rp4,7 miliar pada 2018.
"Sampai Juli ini, pemasukan dari Cafe Sawah sudah mencapai Rp304 juta. Untuk masuk ke lokasi ini, kami mengutip tiket Rp8.000 per orang, sudah termasuk parkir dan makanan kecil atau minuman," papar Mustafirli Asror, koordinator wisata edukasi di Cafe Sawah.
Cafe Sawah berada di lahan milik desa seluas 7.000 meter persegi. Para pemuda yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata menjadi motor penggeraknya. Jarak desa ini dengan Kota Batu, kota wisata di Jawa Timur, sekitar 5 kilometer. Usaha Cafe Sawah yang dibangun sejak 2017 itu berkembang pesat.
BUM-Des Pujon Kidul sudah mempekerjakan 250 pemuda. Gaji mereka mencapai Rp800 ribu-Rp3,5 juta per bulan. Aset BUM-Des total telah berjumlah Rp12 miliar.
"Kunci sukses membangun desa ialah kerukunan warga. Kami pemuda, petani, dan peternak sapi tergerak membangun desa," lanjut Mustafirli.
Desa Pujon menjadi inspirasi di Kabupaten Malang. Pemkab pun mengembangkan potensi wisata paralayang di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo.
"Wisatawan bisa menikmati pemandangan alam dan paralayang di malam hari," ungkap Bupati Malang HM Sanusi.
Desa Aliantan
Pengembangan potensi wisata desa juga dilakukan Desa Aliantan di Kecamatan Kabun, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Mereka menjual objek wisata Samudra Awan di Bukit Suligi yang berkembang pesat 2,5 tahun terakhir.
"Dalam satu tahun, kunjungan wisatawan mencapai 20 ribu orang. Wisata sudah mengubah wajah desa kami dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat," ungkap Kepala Desa Aliantan Muhammad Rois Zakaria.
Masyarat yang sudah bergabung dalam Desa Sadar Wisata pun membuka berbagai usaha baru, dari dagang hingga homestay.
Dulu, Bukit Suligi yang berada di areal Hutan Lindung Suligi merupakan bukit gundul korban pembalakan liar. Di tangan Rois, bukit ini disulap menjadi lokasi pendakian. "Dengan tinggi bukit 812 meter, pendaki sudah bisa menikmati keindahan Samudra Awan. Mereka juga bisa mereguk suasana air terjun dan Gua Garuda," lanjut Rois.
Wisata Desa Aliantan sudah mengantongi berbagai pengakuan, di antaranya dari My Trip My Adventure Riau. Selain itu, dari bupati dan gubernur sebagai pemenang lomba desa wisata.
"Ke depan, kami akan mengelola objek wisata ini untuk mengisi kas desa. Saat ini pengelolaannya belum berkontribusi untuk kas desa, baru meningkatkan ekonomi dan memunculkan usaha baru," tandasnya.
Di Jawa Barat, Gubernur Ridwan Kamil mengaku memberi perhatian ekstra pada pengembangan kawasan perdesaan. "Kami akan mendorong masyarakat desa membuat teknologi tepat guna. Selain relatif murah, teknologi lokal tepat guna sangat efektif menunjang perekonomian warga."
Di Jabar, sejumlah daerah sudah mampu menciptakan teknologi tepat guna sederhana. Di antaranya mesin pelet ikan dan alat pemotongan sapi dari Kota Sukabumi, membran elpiji dari Kabupaten Sukabumi, dan pengusir hama otomatis dari Bogor.
Dari Cirebon, pemerintah kabupaten menyatakan dana desa mampu mengentaskan sejumlah desa dari ketertinggalan. "Saat ini hanya 12 desa yang berstatus ter-tinggal," kata Kepala Bidang Pemerintahan Desa Kabupaten Cirebon Nanan Abdul Manan. (RK/BB/UL/DW/FB/AD/RF/PT/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved