Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Sebanyak 2.000 Gabungan TNI-Polri Buru Jaringan Santoso

Lina Herlina
18/1/2016 09:52
Sebanyak 2.000 Gabungan TNI-Polri Buru Jaringan Santoso
(Aparat bersenjata berjaga di depan kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/1)./Antara/Basri Marzuki)

TIGA hari pascabaku tembak tim gabungan TNI-Polri dalam Operasi Tinombala di Pegunungan Tinobe, Desa Taunca, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dengan anggota jaringan Santoso, pengamanan terus ditingkatkan.

Sebanyak 2.000 anggota tim gabungan kini fokus memburu kelompok Santoso. Meski demikian, Pangdam VII/Wirabuana Mayjen Agus Surya Bakti menjelaskan Operasi Tinombala sebagai ganti Operasi Camar Maleo IV itu di bawah kendali Polda Sulteng.

"TNI di sini hanya menyuapkan pasukan, dan melakukan imbangan operasional teritorial di wilayah tersebut. Ada tidak adanya operasi, Kodam VII tetap melaksanakan operasi teritorial menghadapi gangguan teror," jelas Agus, hari ini.

Terkait pascapenembakan anggota teroris di Poso, pihak Kodam terus membantu melakukan pengejaran, karena mereka adalah kelompok bersenjata yang mengganggu kedamaian warga.

"Mereka tidak boleh dibiarkan, kita harus melindungi masyarakat. Kita akan tetap lakukan operasi, supaya masyarakat aman dari segala bentuk ancaman yang dilakukan teroris," lanjutnya.

Dikatakan, jumlah TNI yang diperbantukan tetap melihat eskalasi ancaman yang ada. Jika berat, tentu pasukan yang diturunkan juga besar. "Semua tergantung permintaan kepolisian. Kita hanya mengimbangi. Urusan kejar di hutan mudah-mudahan segera selesai dan segera bisa sadar. Orang-orang yang dikejar itu sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian, tapi jika jaringannya ditemukan, pasti akan ada pembinaan," urai Agus.

Lebih lanjut Agus menjelaskan menangkal teroris tidak hanya dilakukan dengan operasi militer. Pihak Kodam VII/Wirabuana pun menggelar rapat pimpinan jajaran TNI se-Sulawesi, lima kepolisian daerah dan enam gubernur se-Sulawesi.

Para gubernur, baik dari Sulawesi Barat, Selatan, Tenggara, Tengah, Utara dan Gorontalo dalam rapat tersebut menginginkan TNI bisa berperan aktif di tiap provinsi dan ikut berpartisipasi, tidak hanya dalam sisi pengamanan, tapi juga dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik dari sisi ketahanan pangan, juga infrastruktur.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh usai melakukan pemaparan terkait sinergitas pemda dengan Kodam, meminta pihak TNI juga bisa membantu meningkatkan komunitas ekspor di Sulbar.

"Terkait radikalisme, sudah dibahas semua oleh pihak kepolisian dan TNI untuk meningkatkan pengamanan, termasuk sudah ada persiapan Polda Sulbar dan kodim di Mamuju," tandas Anwar. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik