Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Gegana Polda Jabar Amankan Puluhan Granat Aktif di Sukabumi

Benny Bastiandy
17/1/2016 20:58
Gegana Polda Jabar Amankan Puluhan Granat Aktif di Sukabumi
Sejumlah anggota polisi berjaga di pintu masuk rumah yang di dalamnya ditemukan senjata dan peledak di Asrama Cipelang - Polres Sukabumi Kota, Jalan KH A Sanusi, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (16/1) sore.(ANTARA/Budiyanto)

Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jabar mengamankan puluhan granat aktif beserta amunisi dan senjata api dari sebuah gudang di kompleks Asrama Polisi Cipelang, Jalan Ahmad Sanusi, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (16/1). Sejumlah bahan peledak yang ditemukan di tempat tersebut berdaya ledak tinggi (high explosive).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Minggu (17/1), temuan bahan peledak berikut senjata api itu tak terlepas akan dilakukannya pembersihan di kompleks Asrama Polisi Cipelang karena akan dibangun kantor Satlantas Polres Sukabumi Kota.

Namun, di sebuah ruangan berukuran sekitar 1x2 meter persegi yang dulunya kemungkinan sebuah gudang amunisi, anggota Polres Sukabumi Kota menemukan sejumlah bahan peledak aktif. Polres Sukabumi Kota segera berkoordinasi dengan Polda Jabar yang selanjutnya mengirimkan personel Gegana Satuan Brimob dengan kekuatan 11 orang.

Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jabar mengamankan sebanyak 97 buah granat offensive, dua buah ranjau antipersonel dan dua buah ranjau air, 25 ribu butir amunisi berbagai kaliber, serta satu pucuk senjata laras panjang dan enam pucuk senjata genggam.

Dari hasil pengamatan, berbagai bahan peledak, amunisi, dan senjata api itu, merupakan produksi tahun 1940-an hingga 1950-an. Para penghuni Asrama Polisi Cipelang yang diperkirakan berjumlah 30 orang diungsikan sementara ke tempat lain. Hingga hari ini, Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jabar masih melakukan penyisiran karena dikhawatirkan masih ada ruangan lain yang dijadikan tempat penyimpanan bahan peledak maupun amunisi.

Kemungkinan bahan peledak dan amunisi sudah tersimpan di gudang tersebut lebih dari 20-30 tahun, karena gembok yang mengunci pintu gudang tersebut sudah tidak diproduksi lagi dan di dalam gudang tersebut terdapat tulisan berejaan lama. "Meskipun sudah tersimpan hampir sekitar 20-30 tahun, tapi bahan peledaknya masih aktif," tegas Imron.

Untuk sementara, seluruh hasil temuan diamankan di Polres Sukabumi Kota. Sedangkan para penghuni asrama yang diperkirakan berjumlah 30 orang diungsikan ke tempat lain dengan radius aman sekitar 30 meter dari lokasi penemuan. "Lokasi penemuan kami amakan dengan mengerahkan sebanyak 50 personel," tukasnya.

Imron memperkirakan ruangan yang merupakan gudang amunisi itu kemungkinan dulunya tempat pelayanan kepolisian. Selama ini, penghuni tempat tersebut tak pernah mengetahui ada gudang penyimpanan bahan peledak dan amunisi.

"Jika melihat jenisnya, mungkin ruangan itu sudah dijadikan tempat penyimpanan bahan peledak dan amunisi sebelum Polres Sukabumi Kota berdiri. Apalagi jenisnya sekarang sudah tidak diproduksi lagi," tandasnya.

Kepala Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Jabar Ajun Komisaris Besar Widodo menyebutkan dari hasil pengamanan di lokasi, ditemukan sebanyak 98 buah granat offensive, dua buah ranjau antipersonel dan dua buat ranjau air, amunisi berbagai kaliber sekitar 25 ribu butir, dan satu pucuk senjata kuno laras panjang serta enam pucuk senjata laras pendek (genggam). Bahan peledak tersebut masih aktif dan bisa membahayakan ketika jatuh ke tangan orang yang tak bertanggung jawab.

"Granat offensive itu biasanya dipakai untuk latihan. Kemungkinan tahun produksinya sekitar 1954. Kalau ranjau usianya lebih tua lagi. Kami perkirakan itu diproduksi sekitar 1940-an. Malahan mungkin sebelum kemerdekaan sudah digunakan. Semua jenis itu kemungkinan digunakan TNI atau Polri bahkan oleh para pejuang," terang Widodo. (OL-4)

Benny Bastiandy



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik