Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Sugito Terduga Pelaku Teror Sarinah Bekerja sebagai Kurir

Cikwan Suwandi
16/1/2016 15:15
Sugito Terduga Pelaku Teror Sarinah Bekerja sebagai Kurir
Jurnalis mengabadikan gambar rumah Sugito(MI/Cikwan Suwandi)

Sugito, salah satu terduga pelaku teror pengeboman dan penembakan di Sarinah, Jalan MT Thamrin, Jakarta, diketahui tetangga sebagai seorang kurir.

"Setahu saya dia bekerja sebagai kurir ekspedisi di PT FICC di Jakarta Pusat. Dia orangnya memang pendiam dan jarang mengobrol, penampilan juga biasa-biasa saja dan suka menolong tetangga," ungkap tetangga Sugito, Nasarudin, di rumahnya Perumahan Griya Panorama Indah, RT 03 RW 12 Desa Purwasari, Purwasari, Karawang, Jawa Barat.

Menurut Nasarudin, Sugito dalam satu tahun terakhir ini sering membeli rumah di wilayah Griya Panorama Indah. Saat ini, dia telah memiliki 6 rumah yang tidak jauh dari rumahnya.

"Rumah tersebut sudah penuh dikontrakkan. Kalau saya lihat dia pintar dalam merenovasi rumah, karena semuanya dikerjakan oleh dia sendiri," terangnya.

Sementara itu Ketua RT setempat Suhebi mengaku tetangganya tersebut merupakan pria yang dikenal ramah. Tanpa kecurigaan dan aktif melakukan kegiatan sosial kepada tetangga meski pendiam dan tertutup.

"Terkadang dia juga ikut kepanitian kegiatan RT di sini. Tetangga sering juga meminta bantuan dia untuk benerin listrik atau bagian rumah yang rusak," ujarnya.

Selain itu, jajaran Polres Karawang dan satuan polisi berpakaian preman menyusuri rumah milik Ajad Sudrajad yang diduga juga merupakan salah satu pelaku pemboman. Dalam sebuah informasi disebutkan rumah Ajad di Perumnas Telukjambe Rt 09 Rw 07 Blok S Nomor 202 Desa Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang.

Ketika Media Indonesia menyusuri keberadaan rumah Ajad, alamat tersebut palsu. Rumah Ajad yang tertulis bernomor 202, ternyata berada di RT 02 RW 07 yang telah ditempati oleh pasangan Solikin dan Retno sejak tahun 2010.

"Polisi berseragam dan seragam preman semalam datang, kita juga dimintai keterangan oleh mereka soal Ajad . Namun kita jawab tidak kenal," ungkap Retno, sang pemilik rumah.

Saat itu pun, polisi menunjukan sebuah kartu identitas dengan nama Ajad berupa KTP, dengan alamat RT dan RW . "Menurut mereka kemungkinan alamatnya palsu, soalnya KTP tersebut juga dibuat di Tahun 2015. Kalau setahu saya tidak ada pembuatan KTP tahun kemarin," terangnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya