GUBERNUR Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau tanjakan Ciregol yang ambles di ruas jalan Desa Kutamandala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, kemarin. Sejumlah alat berat tengah dkerahkan untuk menormalisasi badan jalan yang ambles dengan menguruk tanah.
Ganjar meminta pihak Bina Marga merampungkan normalisasi tanjakan Ciregol secara permanen setelah penanganan darurat dilakukan. "Saya sudah berkoordinasi dengan pusat soal masalah pendanaan untuk penanganan permanen dengan cara merelokasi jalan.
"Kepala Balai Pelaksana Bina Marga Wilayah V Herdi Herdiawan menjelaskan normalisasi tanjakan jalur Ciregol yang ambles butuh waktu sekurangnya sepekan. Normalisasi sementara butuh biaya sekitar Rp30 miliar.
"Kami butuh dana Rp30 miliar untuk mengepras perbukitan dan tanahnya untuk menguruk tebing yang longsor," terang Herdi.
Tanjakan Cirego ambles akibat tebing sisi kiri (dari arah Brebes ke Purwokerto) longsor. Akibatnya akses jalur dari pantura Brebes/Tegal ke Purwokerto melalui Bumiayu terputus total.
Kendaraan berat dari pantura yang hendak ke Purwokerto dan Yogyakarta lewat Bumiayu diarahkan lurus ke timur lewat Semarang/Pekalongan, sedangkan kendaraan kecil dialihkan melalui jalur alternatif melalui Desa Karangsawah-Karangjonggeng, dan Linggapura. Melonjak hingga 60% Jalan ambles tanjakan Ciregol di Desa Kutamandala, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, itu membuat biaya operasional angkutan, khususnya ke Jakarta, melonjak. Biaya operasional angkutan meningkat hingga 60%.
Salah seorang pemilik angkutan di Purwokerto, Sutoyo, 52, mengatakan biasanya untuk memasok barang ke Jakarta dari Purwokerto atau Purbalingga memerlukan biaya operasional solar saja mencapai Rp150 ribu.
"Namun, karena Ciregol tidak dapat dilewati, untuk ke Jakarta harus lewat Karangreja, Purbalingga ke Pemalang, sehingga biaya operasional meningkat hingga 60% dan biaya BBM mencapai Rp250 ribu," jelas Sutoyo, kemarin.
Dijelaskan Sutoyo, naiknya biaya operasional tersebut disebabkan jarak tempuh yang lebih panjang. Waktu tempuh bertambah 2 jam menjadi 10 jam. "Biaya operasional secara keseluruhan yang biasanya Rp700 ribu kini melonjak menjadi Rp1 juta," kata dia.
Secara terpisah, pengurus salah satu perusahaan otobus (PO) jurusan Ajibarang-Jakarta, Yayan Supriyanto, 53, mengungkapkan harga tiket ke Jakarta tidak berubah. Namun, karena melewati jalur selatan, lewat Bandung, waktu tempuh bertambah hingga 3 jam.
Di sisi lain, tebing longsor di Dusun Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, yang menyebabkan mengungsinya lima KK kini diatasi dengan lima langkah penanganan.
Kepala Dinas PU Karangasem Nyoman Sutirtayasa mengatakan telah berkonsultasi dengan pihak terkait termasuk meminta masukan Bupati Wayan Geredeg. Penanganan dilakukan dengan pembuatan bronjong, areal berundak, konstruksi cakar ayam, dan penumpukan balok beton serta penanaman bibit tanaman di bagian atas yang bisa mengikat tanah agar lebih kuat.
"Kami sudah utus kepala bidang (Bina Marga) mengecek kondisi lapangan lebih rinci," ujar Sutirtayasa, kemarin.
Soal biaya, Sutirtayasa belum bisa memastikan besarannya karena masih dihitung bersama BPBD. (RS/LD/N-2)