Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pengamanan di Pekanbaru Dikeluhkan Warga

Rudi Kurniawansyah
15/1/2016 19:05
Pengamanan di Pekanbaru Dikeluhkan Warga
(FOTO ANTARA/Nyoman Budhiana)

Pengamanan di Pekanbaru setelah serangan teroris di Jakarta dinilai terlalu berlebihan. Berbeda dengan semangat #kamitidaktakut yang digelorakan netizen di dunia maya, aparat keamanan di Pekanbaru dinilai justru bersikap paranoid sehingga menyebabkan warga Pekanbaru merasa tidak nyaman.

Seperti pada pukul 10.30 WIB, Jumat (15/1), polisi menangkap seorang pemuda yang menyandang tas ransel di bawah jembatan layang tak jauh dari pos polisi lalu lintas (polantas) persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Tuanku Tambusai. Pemuda pengangguran yang kemudian diketahui bernama Boy Hutagalung, 28, asal Pematang Siantar, rupanya sedang. Namun polisi yang telah mengintai dari pos merasa curiga dengan gerak gerik pemuda tersebut.

lama puluhan personil polisi dan brimob bersenjata lengkap langsung datang menciduk Boy. Disusul mobil penjinak bom yang mengangkut tim gegana lengkap dengan pakaian anti bom. Wilayah persimpangan Jalan Sudirman dan Jalan Tuanku Tambusai serta jembatan layang seketika ditutup sementara untuk sterilisasi dugaan ransel berisi bom. Spontan aksi para polisi itu menghebohkan warga. Kemacetan panjang pun terjadi pada sepanjang Jalan Sudirman Pekanbaru yang merupakan jalan raya protokol di Pekanbaru.

"Setelah kita evakuasi dan diperiksa ternyata isi tas tidak ditemukan (bom). Isi tas berupa pakaian, alat tulis, dan power bank," ungkap Wakapolresta Pekanbaru Ajun Komisaris Besar Sugeng Putut Wicaksono.

Tidak hanya itu, aksi aparat keamanan yang menjaga Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru juga dinilai berlebihan. Sejumlah personil TNI AU melakukan pemeriksaan secara menyeluruh setiap kendaraan di masuk pintu bandara. Tidak cukup dengan metal detector, pemeriksaan menyeluruh juga meliputi hingga membongkar karpet mobil.

"Ini sudah berlebihan. Kami benar-benar tidak nyaman," ujar Andre seorang warga di Bandara SSK II Pekanbaru.

Sementara Rini warga lainnya merasa heran. Pasalnya, di Jakarta kondisinya biasa saja. "Saya baru saja balik dari Cengkareng tidak ada pemeriksaan seperti ini. Aneh aparat Pekanbaru ini bukannya bikin aman malah tambah buat warga mencekam," cetusnya. (RK/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik