Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Enam Komodo Dikembalikan ke Pulau Ontoloe

(PO/JL/N-1)
16/7/2019 07:20
 Enam Komodo Dikembalikan ke Pulau Ontoloe
Anak komodo: Anak komodo asal Riung Flores yang sempat di curi itu,di kembalikan pihak BKSDA surabaya ke habitat aslinya(john lewar /MI)

ENAM komodo yang hendak diselundupkan ke Singapura melalui Surabaya, Jawa Timur, dipulangkan dan dilepasliarkan kembali ke habitatnya di Pulau Ontoloe, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.

Enam komodo tersebut terdiri atas lima ekor yang penyelundupannya digagalkan Polda Jawa Timur dan satu ekor digagalkan Bareskrim Polri. Komodo diangkut dari Surabaya mengunakan pesawat udara sejak Minggu (14/7) menuju Bandara Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, dan transit di sana.

Dari Labuan Bajo, selanjutnya komodo dibawa ke dermaga Kecamatan Riung, Ngada, disambut upacara adat berupa pencak silat dan tarian tradisional. Setelah itu, barulah binatang purba tersebut diangkut dengan kapal menuju Pulau Ontoloe yang ada dalam kawasan wisata 17 Pulau Riung.

"Di Pulau Ontoloe, komodo dikandang habituasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan paling sedikit tiga hari dan paling banyak lima hari. Setelah itu, baru dilepasliarkan," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Timbul Batubara.

Menurutnya, saat ini Pulau Ontoloe terdapat 12 komodo sehingga jumlah komodo di pulau itu bertambah menjadi 18 ekor. "Kalau berkembang dengan baik, akan menggerakkan roda perekonomian di sana melalui wisata," ujarnya.

Masyarakat Riung menyebut komodo dengan nama mbau. Komodo yang hidup di sana memiliki bentuk tubuh yang lebih kecil dan lincah jika dibandingkan dengan komodo yang ada di kawasan Taman Nasional Komodo di Kabupaten Manggarai Barat, seperti di Pulau Komodo dan Pulau Rinca.

Perbedaan postur tubuh komodo, menurut Timbul, kemungkinan disebabkan jenis makanan. Ia menambahkan, komodo yang dilepasliarkan tersebut tetap dipantau agar terhindar dari predator, seperti ular, babi hutan, dan buaya.

Upaya penyelundupan keenam komodo melalui Surabaya digagalkan pada Maret 2019 oleh Polda Jawa Timur dan Mabes Polri. Namun, berdasarkan keterangan para penyelundup kepada polisi, 41 ekor komodo lainnya yang juga asal NTT sudah berhasil diselundupkan ke luar negeri.

Para penyelundup juga mengaku membeli binatang itu dari tangan pertama seharga Rp6 juta hingga Rp8 juta per ekor. Sementara itu, di luar negeri komodo dihargai Rp500 juta per ekor. (PO/JL/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik