Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MERAPI belum tidur. Kenyataan itulah yang membuat warga di sekitar gunung itu harus senantiasa waspada.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jawa Tengah dan Kabupaten Boyolali pun tidak mau berpangku tangan. Untuk kesekian kalinya, mereka menggelar simulasi penanggulangan dan penyelamatan warga di lereng Merapi.
rabu (10/7), simulasi digelar untuk warga dua dukuh, yakni Takeran dan Stabelan, Desa Telogolele, Kecamatan Selo. Daerah ini paling rawan terdampak erupsi Merapi karena berada di radius 3,5 kilometer dari puncak.
“Kami memberikan pemahaman tentang langkah cepat dan benar untuk menghadapi bahaya erupsi Merapi. Dengan simulasi ini, kami berharap warga semakin tangguh dan mampu mengurangi risiko dampak bencana,” papar Kepala BPBD Boyolali Bambang Sinugroho.
Dari sejumlah daerah dilaporkan bencana alam masih terus terjadi. Di Agam, Sumatra Barat, angin kencang merusak tujuh rumah dan dua kedai di Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang.
“Kerugian mencapai Rp100 juta dan sudah ditangani BPBD,” ungkap Kapolsek Tilatang Kamang, Inspektur Satu Lirman.
Angin kencang juga membuat 110 rumah di Desa Beringin Makmur I, Desa Beringin Makmur II dan Kelurahan Bingin Teluk, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, rusak.
“Kami sudah menerjunkan anggota untuk membantu warga,” papar Kepala BPBD Musi Rawas Utara Zulkifli.
Di Papua Barat, kurang baiknya drainase membuat banjir menggenangi sejumlah wilayah di Kota Sorong saat hujan mengguyur wilayah itu selama 2 jam, Rabu (10/7).
Sementara itu, di Nusa Tenggara Timur, pencarian dua nelayan yang kapalnya tenggelam di Kupang Timur, Kabupaten Kupang, belum membuahkan hasil. Kapal itu tenggelam karena diterjang gelombang tinggi. (WJ/YH/DW/MS/PO/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved