Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BANJIR bandang yang melanda Sentani Jayapura Papua dan mengakibatkan puluhan korban jiwa meninggal dan ribuan warga mengungsi diduga disebabkan oleh kerusakan ekosistem yang ada di Gunung Cycloop, Jayapura, Papua.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (17/3), menuturkan, selain karena tingginya curah hujan rusaknya ekosistem di gunung tersebut yang telah lama dialami juga memberikan dampak bencana seperti banjir bandang.
"Kalau kita melihat yang ada di Gunung Cycloop banyak kerusakan karena adanya pembabatan hutan," ucapnya.
Baca juga: Gunung Agung Erupsi Kembali
Gunung tersebut lanjutnya memiliki fungsi penting sebagai daerah resapan termasuk penahan longsor yang dialihfungsikan menjadi ladang dan kebun. Kerusakan tersebut dapat dilihat dari bencana yang sama terjadi pada 12 tahun lalu yang juga berdampak jatuhnya korban jiwa.
"Kerusakan hutan sudah berlangsung beberapa tahun sebelumnya," imbuhnya.
"Tahun 2007, di wilayah Sentani di sini pernah mengalami banjir bandang juga yang menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan yang ada di sana," cetusnya.
Banjir bandang dan longsor di Sentani-Jayapura mengakibatkan 58 orang meninggal dunia dan ribuan warga terpaksa mengungsi. Dari kejadian ini tim BNPB terus melakukan evakuasi di beberapa titik terdampak banjir. Diperkirakan dari evakuasi tersebut tim masih akan menemukan korban banjir bandang. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved