GUNUNG Agung di Bali kembali erupsi pada Jumat (22/2) pukul 16:31 WITA dengan tinggi kolom abu sekitar 700 m di atas puncak atau 3.842 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan laporan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kolom abu teramati berwarna erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi sekitar 6 menit 20 detik. Saat ini, Gunung Agung berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi.
Baca juga:Kaum Santri Bandung Barat Deklarasi Tolak Politik Uang dan Hoaks
"Masyarakat di sekitar Gunung Agung, pendaki, pengunjung dan wisatawan diimbau agar tidak berada serta melakukan pendakian apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari kawah puncak," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana melalui siaran pers, Jumat (22/2).
Zona perkiraan bahaya, imbuhnya, sifatnya dinamis, terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual.
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung diimbau agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. (OL-6)