Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Sumatra Utara mengantisipasi dan mengupayakan agar buah lokal menjadi buah unggulan di daerah dan nasional? Berikut petikan wawancara wartawan Media Indonesia, Yoseph Pencawan, dengan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, M Azhar Harahap.
Upaya agar buah lokal menjadi unggulan daerah dan nasional?
Kebijakan pertama ialah meningkatkan mutu atau kualitas buah. Untuk itu, sebagian besar buah produksi lokal sudah kami lakukan sertifi kasi organik. Dengan begitu, petani dapat menjualnya dengan harga lebih tinggi. Kemudian pengendalian terhadap hama penyakit buah, pengembangan produksi buah lokal berdasarkan kawasan atau dengan sistem klaster. Selanjutnya, mengembangkan produksi buah unggulan yang berbasis lokal, seperti jeruk sipirok, jeruk, mangga, dan salak. Kemudian meningkatkan penghiliran pengendalian kualitas buah untuk mempersiapkan daya saing dalam implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Begitu juga dengan peningkatan mutu pascapanen buah, seperti kualitas pengemasan.itu antara lain kebijakan-kebijakan yang akan kami lakukan untuk tahun ini.
Adakah antisipasi lemahnya harga?
Pelemahan harga sebenarnya tergantung kepada kualitas produk. Kalau mutu bisa ditingkatkan akan mampu bersaing dengan buah dari daerah atau negara lain. Kualitas itu diukur dari standardisasi di daerah sendiri dan standardisasi produk di daerah atau negara lain.
Daerah mana saja yang menjadi sentra buah lokal di Sumut?
Kabupaten Karo menjadi penghasil jeruk. Jeruk medan yang dikenal luas masyarakat di Tanah Air, sebenarnya berasal dari Karo. Kabupaten Karo juga penghasil jeruk madu di daerah Berastagi. Kemudian, daerah sentra buah salak ada di Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan (Tapsel). Tapsel juga daerah penghasil manggis. Buah kuweni dihasilkan Barus (Tapanuli Tengah), lalu pisang barangan di Deli Serdang dan Asahan. Sementara itu, daerah penghasil buah naga terpencar, ada di Berastagi, Sipirok, Padangsidimpuan, dan daerah lain.
Soal konsumsi buah lokal di Sumut?
Ya, ada peningkatan. Secara umum konsumsi buah lokal di Sumut meningkat sekitar 3% pada 2018 jika dibandingkan dengan 2017. Itu diukur dari penurunan permintaan buah impor. Produksi buah lokal juga meningkat, kalau tidak salah, peningkatannya mencapai 6,9% sepanjang 2018 jika dibandingkan 2017.
Apa hambatan dan solusinya?
Produksi buah lokal Sumut sampai sekarang sebenarnya belum dapat memenuhi permintaan. Hal itu karena umumnya para petani masih lebih memprioritaskan menanam tanaman pangan, seperti padi, jagung, cabai, dan bawang merah.
Karena itu, dengan meningkatkan kualitas, kami berharap harga buah lokal juga bisa terus meningkat sehingga semakin menarik bagi petani untuk menanamnya. Selain itu, kami juga mendorong pengembangan budi daya beragam jenis buah-buahan sehingga bisa menjadi pilihan petani. (N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved