Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
STAF teknis analisa populasi khusus hewan komodo Yunias Jekson Benu merinci hasil monitoring pihak Balai Taman Nasional (BTN) Komodo tahun 2017 mendapati jumlah populasi komodo sebanyak 2.762 ekor terbagi dalam lima pulau besar dan kecil. Kemudian, di tahun 2018, angka populasi meningkat yakni 2.897 ekor komodo, dan tahun ini dipastikan bisa bertambah.
"Dipastikan akan bertambah naik, dikarenakan awal Maret dan April 2019 terjadi proses penetasan telur komodo menjadi anak komodo," kata Yunias sembari terus menunggu hasil monitoring, Kamis (31/1).
Sementara populasi hewan lain, seperti rusa yakni sebanyak 3.900 ekor, kerbau 200 ekor, sedangkan babi tidak dimasukkan dalam data karena merupakan pesaing berat komodo dalam mencari mangsa.
Baca juga: KLHK: Penutupan TN Komodo Harus Terencana
Kepala Seksi Taman Nasional Komodo Junius Boeki menyebut babi merupakan pemakan daging atau karnivora. Terkait rantai makanan untuk komodo, Junius mengatakan hal tersebut masih terjamin. Sehingga, angka kunjungan tak pernah menurun karena ekosistem yang terjaga.
"Tahun 2018 total kunjungan mencapai 159.217 orang. Sedangkan tahun 2017 hanya 125.069 orang berkunjung ke Taman Nasional Komodo," tutur Junius.
Ia pun memastikan konservasi alam komodo tak bisa dikurangi atau ditambah. Jika ada pihak yang bermaksud memasok rantai makanan untuk komodo, sebaiknya ditiadakan. Alasannya, lanjut Junius, setiap hewan yang masuk ke TN Komodo belum tentu steril dan memiliki kekebalan tubuh secarah alami layaknya hewan yang sudah hidup secara liar di kawasan TN Komodo.
"Berdasarkan monitoring, pihak BTNK tidak memiliki rencana penuitupan kawasan TN Komodo. Rantai makanan untuk komodo masih terjaga signifikan. Tidak ada perubahan juga di dalam kawasan, semua berjalan normal," ungkapnya.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved