Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
ODONG-ODONG terlihat baru parkir di halaman pos pantau milik Polairud Polda Jawa Barat di Desa Citemu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Sabtu (26/1). Puluhan anak di dalam odong-odong berebut untuk segera turun. Mereka berlari masuk ke sebuah ruangan di pos pantau setelah membuka alas kaki masing-masing. Anak-anak masih berseragam sekolah ini keluar sambil membawa buku. Mereka menyebar. Ada yang duduk di kapal nelayan, ada juga memilih di dalam pos untuk menuntaskan bacaan.
Sejak Desember 2018, fungsi pos pantau milik Polairud Polda Jabar telah bertambah. Selain sebagai pos yang digunakan jajaran kepolisian untuk memantau dan menjaga keamanan di pesisir pantai Cirebon, juga digunakan sebagai taman bacaan anak (TBA).
Salah satu ruangannya disulap menjadi sebuah ruangan ramah anak, berpendingin udara, ditambah rak dengan ratusan buku yang tersimpan di dalamnya. Namun, ruangan sekecil itu tak mampu menampung anak dalam jumlah banyak. “Setiap Sabtu yang datang lebih dari 150 anak,” ungkap Andi Rahman, salah satu relawan Gelemaca yang mengelola TBA tersebut.
Munculnya TBA ini berawal dari keprihatinan terhadap minat baca di daerah pesisir. Komunitas yang terdiri dari guru SD dan MI berniat membuat taman baca. Gayung bersambut. Perusahaan swasta di daerah tersebut, yaitu PT CEP memberikan bantuan sebuah taman bacaan.
Program corporate social responsibility (CSR) ini didukung Polairud Polda Jabar yang merelakan sebagian ruangan pos dijadikan taman bacaan. Awalnya TBA tersebut hanya disinggahi sekitar 20 anak sampai 30 anak. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak anak yang mulai mengetahui TBA. Pada saat libur sekolah, anak-anak memanfaatkan waktu membaca di TBA. “Kami buka mulai pukul dua siang. Tapi anak-anak yang datang lebih awal tetap bisa dilayani,” tambahnya.
Tidak hanya membaca, kegiatan storytelling atau bercerita juga diberikan kepada anak-anak pesisir tersebut. Bahkan, relawan Gelemaca berkreasi dengan membuat tokoh Gatotmaca, untuk menggiatkan gerakan literasi di daerah pesisir. Kostum yang digunakan mirip Gatotkaca, tokoh pewayangan, hanya saja sayapnya diganti dengan buku yang terbuka. Gatotmaca ini merupakan ikon TBA di Desa Citemu, yang merupakan kepanjangan dari Gerakan Literasi Masyarakat Membaca.
Keberadaan TBA tidak hanya dari Desa Citemu, tetapi juga desa sekitarnya, seperti Bandengan, Warudur, Kanci Kulon, dan Kanci. Adalah Easim, 47, yang menjemput anak-anak dari desa masing-masing menuju TBA. “Orangtua sudah memercayakan anak-anak sepulang sekolah membaca di sini, ” ujarnya. (Nurul Hidayah/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved