Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis pengamatan Gunung Merapi dari 28 Desember 2018 hingga 3 Januari 2019.
Analisis morfologi berdasarkan foto dari sektor tenggara menunjukkan adanya perubahan morfologi yang berupa pertumbuhan kubah.
"Volume kubah lava per 3 Januari 2019 sebesar 415.000 m3 (meter kubik) dengan laju pertumbuhan rata-rata 3.800 m3 per hari, lebih besar dari minggu sebelumnya," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Senin (7/1).
Saat ini, kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah (<20.000 m3/hari). Dari kegempaan, dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 10 kali gempa Hembusan (DG), 6 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 10 kali gempa Fase Banyak (MP), 221 kali gempa Guguran (RF), 6 kali gempa Low Frekuensi (LF), dan 11 kali gempa Tektonik (TT). Kegempaan VTB dan MP pada minggu ini lebih tinggi dari minggu sebelumnya.
Pada minggu ini, lanjut dia, terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 85 mm/jam selama 12 menit di Pos Babadan pada tanggal 30 Desember 2018. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental maka disimpulkan:
1. Kubah lava saat ini dalam kondisi stabil dengan laju pertumbuhan yang masih relatif rendah.
2. Aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi dan ditetapkan dalam tingkat aktivitas Waspada.
Dengan tingkat aktivitas Waspada, para pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi direkomendasikan sebagai berikut:
1. Radius 3 km dari puncak G. Merapi agar dikosongkan dari aktivitas penduduk dan pendakian.
2. Masyarakat yang tinggal di KRB lll mohon meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas Gunung Merapi.
3. Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
4. Sehubungan saat ini sudah memasuki musim hujan maka masyarakat yang beraktivitas di sekitar sungai - sungai yang berhulu di Gunung Merapi untuk mewaspadai bahaya lahar.
5. Untuk informasi resmi aktivitas Gunung Merapi masyarakat dapat mengakses informasi melalui Pos Pengamatan G.Merapi terdekat, radio komunikasi pada frekuensi 165.075 MHz, website www.merapi.bgl.esdm.go.id, media sosial BPPTKG, atau ke kantor BPPTKG, Jalan Cendana no. 15 Yogyakarta, telepon (0274) 514180-514192.
6. Pemerintah daerah direkomendasikan untuk mensosialisasikan kondisi Gunung Merapi saat ini. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved