Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
WINFRIED Kameo baru saja menerima telepon lewat ponsel miliknya. Dia adalah satu dari ribuan pelanggan operator seluler Telkomsel di Oepoli, wilayah terpencil di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Distrik Oekusi, Timor Leste.
Oepoli berpenduduk sekitar 7.740 orang, masuk wilayah Desa Netemnanu Utara, Kecamatan Amfoang Timur yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Kota Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur.
Untuk mencapai kota perbatasan ini, butuh waktu lebih dari 10 jam berkendara dari Kota Kupang, bukan perjalanan mudah karena jalan belum beraspal. Keterbatasan lainnya adalah soal akses komunikasi.
"Dulu, sebelum ada Telkomsel, warga Oepoli tidak dapat berkomunikasi lewat ponsel bersama saudara mereka di kota," kata Winfried Kameo, Sabtu (5/1).
Penduduk di sana juga tidak punya ponsel seperti saat ini. Beruntung sejak dua tahun terakhir, setelah ada pembangunan base transceiver station (BTS) oleh Telkomsel, warga pun ramai-ramai membeli ponsel dan kartu perdana.
"Sekarang akses komunikasi sudah bagus. Kami bisa menelepon ke mana saja," katanya sambil tersenyum.
Hadirnya Telkomsel di wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga tersebut, disambut baik oleh Tom Kameo, tokoh adat setempat.
Menurut Dia, sebelum ada Telkomsel, komunikasi antara warga setempat keluarga mereka di tempat lain, menggunakan surat yang dititipkan lewat sopir bus perdesaan. Biasanya surat dikirim oleh orang tua untuk anaknya menuntut ilmu di SMA atau perguruan tinggi di Kota Kupang.
Nanti balasan surat tersebut akan dititipkan di sopir yang sama.
"Terima kasih kepada Telkomsel, sekarang kami sudah bisa menelepon langsung dari kampung. Tidak pakai surat lagi," ujarnya.
Baca juga: 15,25 Kilometer Jalan Perbatasan RI-Timor Leste Belum Terhubung
Tahun-tahun sebelumnya, saat warga yang datang ke Oepoli atau sebaliknya pergi ke Kota Kupang, mengunakan jasa perahu motor, dan begitu jangkar perahu ditarik. Saat itu juga anggota keluarga yang naik perahu putus komunikasi dengan mereka yang ada di kampung.
Dengan begitu, tandasnya, Telkomsel diharapkan terus meningkatkan kapasitas jaringannya di wilayah perbatasan negara, sekaligus mengukuhkan diri sebagai satu-satunya operator yang melayani pelanggannya dengan kapasitas dan area cakupan yang luas di Tanah Air.
"Tidak boleh kalah cepat dari negara tetangga karena mereka juga membangun jaringan telekomunikasi di sepanjang garis perbatasan dan menjual voucher internet," ujarnya.
Untuk wilayah perbatasan Indonesia-Timor Leste, saat ini Telkomsel telah membangun 210 BTS, mulai dari lokasi sekitar pintu perlintasan Motamasin di selatan Kabupaten Belu sampai Motaain, kemudian Wini dan Napan di perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara dengan Oekusi, dan terakhir Oepoli.
Telkomsel juga BTS di Pulau Rote, pulau terselatan Indonesia yang berbatasan dengan Australia.
Corporate Communications Telkomsel Bali-Nusra Teny Ginaya mengatakan Telkomsel segera menambah BTS 3G di daerah perbatasan Oepoli di awal 2019.
Teny menyebutkan pembangunan BTS di wilayah perbatasan merupakan prioritas Telkomsel dan juga bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat di daerah tersebut, terutama demi memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya dalam hal kelancaran komunikasi dan kecepatan akses penyebaran informasi melalui layanan data Telkomsel.
"Saat ini sedang dalam tahap proses koordinasi dengan pihak internal maupun eksternal, termasuk proses perizinan dengan pemerintah setempat dan Kemenkominfo," katanya.
Adapun proses pembangunan BTS Telkomsel di wilayah perbatasan Nusa Tenggara Timur dengan Timor Leste sampai awal Januari 2019 telah mencapai 90%, sedangkan 10% wilayah lainnya yang belum tercover, menurut Teni, sedang tahap koordinasi lebih lanjut dengan pihak terkait yang berkompeten.
Pembangunan infrastruktur jaringan telekomunikasi yang dilakukan Telkomsel di perbatasan negeri, demi memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus mempersatukan Indonesia mulai dari wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) seperti Oepoli sampai kota-kota besar di belahan Indonesia lainnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved