Menristekdikti Ingatkan Kampus Bisa Berubah Jadi Museum

MENTERI Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengingatkan kampus sewaktu-waktu bisa saja menjadi museum seiring dengan perkembangan teknologi ke depan, termasuk dalam penyelenggaraan perkuliahan.

"Mungkin mahasiswa sudah tidak lagi kuliah di kampus," katanya saat membuka Rapat Kerja Nasional Kemenristekdikti 2019 di Universitas Diponegoro Semarang,  Jawa Tengah, Kamis (3/1).

Oleh karena itu, lanjutnya, Kemenristekdikti memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia, utamanya di bidang riset, teknologi, dan pendidikan tinggi.

Rakernas yang akan berlangsung hingga 5 Januari 2019 ini mengambil tema 'Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi yang Terbuka, Fleksibel, dan Bermutu' dengan diikuti 350 peserta yang berasal dari pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal Kemenristekdikti mulai dari pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenristekdikti, Kepala LPNK dalam koordinasi Kemenristekdikti, Pimpinan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi.

Menurut Sekjen Kemenristekdikti Prof Ainun Na'im, dalam rakernas juga akan dilakukan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran pada  2018, serta outlook program dan anggaran 2019.

Selain itu, akan disusun rekomendasi langkah-langkah strategis Kemenristekdikti dalam menghadapi tantangan pembangunan terkait pengembangan riset, teknologi, dan pendidikan tinggi yang terbuka, fleksibel, dan bermutu serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

Disebutkan pula bahwa Rakernas 2019 ini juga akan menjadi wadah pembahasan isu-isu strategis seperti program studi inovatif, pengembangan pembelajaran jarak jauh (open university), pengembangan teaching factory atau teaching industry pada perguruan tinggi, pengembangan SDM 4.0, pendidikan tinggi vokasi, penguatan institusi riset dan inovasi di Indonesia, perusahaan pemula (startup), dan isu strategis lainnya. (OL-1)