Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
CALON legislatif (caleg) DPR-RI Partai Nasdem Daerah Pemilihan (Dapil) IX, Jawa Tengah, Sony Partono menilai wilayah Kabupaten Tegal terutama bagian selatan yang banyak terdapat hutan, sangat prosfektif untuk dikembangkan.
Apalagi, pemerintah sekarang memberi kesempatan luas bagi masyarakat sekitar untuk memanfaatkan hutan sebagai sumber kehidupan mereka.
Hal itu diungkapkan Sony, saat menjadi narasumber dalam acara diskusi publik di Gedung Rakyat, Slawi, Kabupaten Tegal, Sabtu (22/12) pekan lalu. Diskusi diinsiasi Lembaga Advokasi Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan (LAP3) Teratai Tegal.
Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Kementerian Kehutanan 2012-2015 tersebut menjelaskan dulu ada masyarakat yang dikenal dengan istilah "sanggem" yang hidup di sekitar hutan.
"Kalau dulu orang masuk hutan dikejar-kejar sekarang tidak, sekarang boleh memanfaatkan hutan karena masyarakat sudah lama hidup di kawasan hutan," ujar Sony.
Dia menjelaskan dengan melalui izin kehutanan sosial yang diatur oleh Peraturan Lingungan Hidup dan Kehutanan, masyarakat diberikan kesempatan untuk bisa memanfaatkan hutan. Mereka bisa menggarap dari mulai 0,25 sampai 2 hektare (Ha).
"Itu sudah berjalan dan izin nanti yang memberikan presiden. Di Tegal baru ada satu di daerah selatan yang sedang kami coba untuk mempasilitasi. Tapi sudah saya minta untuk membentuk kelompok-kelompok," terang Sony.
Baca juga: Pelanggaran Kampanye Masif
Sony memberi kebebasan masyarakat untuk menanam apa saja sekiranya cocok.
"Kalau cocoknya kopi, silakan nanti bibitnya akan dibantu," ucapnya.
Tidak hanya itu, untuk pemrosesan kopi pihaknya akan memberikan alat penggilingan kopi termasuk membantu pemasarannya.
"Bisa dipasarkan dengan memakai label kelompok tani bersangkutan," jelasnya.
Sony juga menuturkan untuk bisa memanfaatkan hutan, masyarakat melalui kelompok hanya menyerahkan KTP dan Kartu Keluarga (KK).
"Nanti peta lokasinya bisa dicarikan bersama Perhutani," tuturnya.
Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil IX Jawa Tengah, Harris Turino menyebut potensi bidang pertanian, industri dan perikanan di Kabupaten Tegal juga prosfektif untuk dikembangkan.
"Untuk meningkatkan bidang industri, sekolah kejuruan harus selalu bekerja sama dengan industri besar. Dengan demikian, siswa lulusan dari sekolah tersebut bisa terarah dan langsung masuk ke dunia industri. Dengan begitu, angka pengangguran juga akan berkurang," ujar Harris.
Harris menyampaikan secara umum Kabupaten Tegal terbagi dalam tiga wilayah. Yaitu, utara, tengah dan selatan. Masing-masing wilayah memiliki potensi yang bisa ditingkatkan.
Misalnya, wilayah utara didominasi bidang perikanan, selatan pertanian dan tengah industri. Khusus bidang pertanian, disarankan harus ada pengembangan usaha kelompok tani (Poktan). Mereka dapat bekerja sama dengan perusahaan besar melalui Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mendapatkan bibit dan benih yang murah.
"Harga pupuk juga harus yang wajar, supaya bisa diakses oleh para petani. Ini yang harus dikawal oleh para anggota DPR supaya petani bisa mendapatkan itu semua," ucapnya.
Di bidang perikanan, Harris memberikan saran supaya para nelayan tidak fokus pada usaha ikan basah. Karena banyaknya hasil tangkapan ikan basah, harga semakin turun. Upaya mengantisipasi harga ikan tetap tinggi ialah harus dibuat fish processing, sehingga ikan basah itu bisa berubah menjadi fillet setelah keluar dari pabrik.
"Kalau harga ingin stabil, hasil tangkapan dibuat fillet atau ikan kering," sarannya.
Ketua LAP3 Teratai Tegal, Maadah menyampaikan tujuan diskusi untuk menampung gagasan dan usulan program berbasis kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal.
"Kita ingin mengetahui gagasan para caleg jika nantinya terpilih menjadi anggota legislatif," tutur Maadah. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved