Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SEBAGAI daerah rawan bencana, tidak semua daerah bisa mengembangkan desa siaga bencana. Seperti di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, baru 12 desa yang dikembangkan sebagai desa siaga bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menjelaskan keterbatasan anggaran menyebabkaan BPBD Indramayu kesulitan mengembangkan desa siaga bencana.
"Setiap tahun BPBD Indramayu hanya bisa menganggarkan untuk melatih dua desa saja. Ini berarti dari 317 desa di Kabupaten Indramayu, saat ini baru ada 12 desa siaga bencana," terangnya.
Padahal, melalui pembentukan desa siaga bencana ini, warga di desa tersebut sudah mengetahui langkah-langkah yang harus mereka lakukan jika desa mereka terkena bencana.
Dari Bangka Belitung, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) setempat meminta dalam penanganan banjir di sejumlah daerah harus melibatkan institusi lainnya, seperti dinas lingkungan hidup dan kehutanan, dinas pertambangan, dan pemerintah kabupaten/kota.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Babel, Noviar Ishak, mengatakan pemerintah pusat sudah mengucurkan dana bantuan untuk mengatasi banjir di Kota Pangkalpinang senilai Rp30 miliar. Menurutnya, anggaran ini tidak cukup, tetapi hal itu bisa diatasi dengan berkoordinasi dengan institusi lain.
Masih terkait dengan bencana banjir, Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Tengah menyebutkan ada tujuh titik rawan banjir di ruas jalan, baik jalan negara maupun jalan provinsi.
Menurut Kepala Dinas PUPR Kalteng, Salahuddin, sebanyak tujuh titik itu terdapat pada ruas jalan menghubungkan Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan Kotawaringin Lama sepanjang 3 kilometer (km).
Dari Jawa Timur, lima kecamatan yang berada di kawasan perbukitan Kabupaten Tulungagung untuk mewaspadai terjadinya tanah longsor. Lima kecamatan yang harus diwaspadai ialah Kecamatan Pagerwojo, Sendang, Pucanglaban, Tanggunggunung, dan Kalidawir.
"Sudah ada yang terkena longsor, khususnya di Sendang dan Pagerwojo. Karena itu, yang lain diminta waspada," kata Kepala BPBD Jatim, Subhan, di Surabaya, kemarin.
Sama halnya di Jawa Barat, bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi, berdampak terhadap rusaknya sejumlah infrastruktur. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Eka Widiaman, mengatakan tanah longsor dan banjir mengakibatkan tidak sedikit jembatan putus, rusaknya bangunan, maupun jebolnya irigasi.
Banjir pantura
Pada bagian lain, jalur pantura Semarang-Demak kembali mengalami kemacetan setelah banjir merendam Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah. Ketinggian air mencapai 30 cm-50 cm.
Banjir menyebabkan jalur pantura tersendat karena antrean kendaraan yang memanjang hingga lima km. Banjir akibat hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Minggu (2/12) malam ditambah air laut pasang juga merendam kawasan industri kecil, perkampungan di Genuk, Telogosari, dan Sawah Besar.
Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap memprakirakan puncak musim hujan di Jawa Tengah bagian selatan akan terjadi antara Desember dan Januari, sedangkan pada Desember ini Cilacap dan Banyumas memasuki musim hujan. (RF/SS/BB/PO/AS/LD/YK/AD/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved