Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Memanfaatkan Limbah untuk Kurangi Pengangguran

Reza Sunarya/N-2
27/11/2018 00:15
Memanfaatkan Limbah untuk Kurangi Pengangguran
(MI/REZA SUNARYA)

SEJUMLAH pemuda di Desa Cicadas, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, sedang menghaluskan palet-palet kayu yang biasa digunakan untuk bantalan pengiriman barang. Mereka memanfaatkan palet kayu itu diolah menjadi barang-barang yang bernilai jual tinggi.

Aktivitas para pemuda mengolah limbah kayu itu setelah belajar di acara workshop Ecovillage Desa Cicadas. Workshop bertema pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar limbah kayu bekas palet itu milik PT South Pacific Viscose yang diselenggarakan pekan lalu.

Alif selaku Ketua Badan Musyawarah Desa menjelaskan, usaha yang dijalani para pemuda desa ini lewat Ecovillage Desa Cicadas sudah sejak enam bulan lalu. "Saya lebih banyak mengurus manajemen, sedangkan Ujang dan Nana dibantu sejumlah pemuda karang taruna fokus untuk desain dan produksi," kata Alif saat dijumpai di workshop.

Lewat ide kreatif dan tangan-tangan terampil, para pemuda itu bisa menciptakan barang mulai gantungan baju, meja laptop, kursi dan meja ruang tamu, kafe, taman, mini booth, rak, lemari, wall decoration, lampu hias, kitchen set, ranjang, dan gerobak.

Awal usaha tersebut bisa lahir karena Ecovillage peduli pada semangat cinta lingkungan dan alam. "Ide awalnya, kami ingin bisa berperan aktif dalam menghasilkan produk daur ulang kayu yang sudah tidak digunakan lagi," jelasnya.

Mereka memilih jenis kayu limbah palet karena lebih mudah mengolah dan membentuknya sebab serat kayu palet yang berasal dari kayu pinus ini tidak serumit kayu lainnya.

Produk-produk kerajinan Desa Cicadas ini dijual mulai Rp100 ribu hingga Rp3 juta per unit.

Sementara itu, untuk bahan baku selama ini dibantu oleh PT South Pacific Viscose. Perusahaan itu memasok kayu-kayu palet yang tidak dipakai lagi ke Ecovillage Desa Cicadas.

Alif menambahkan, usaha yang dirintis para pemuda desa ini untuk menciptakan kemandirian ekonomi, produktif, dan mengurangi pengangguran. "Berkat Ecovillage ini, para pemuda desa mulai terbentuk karakternya menjadi wirausaha mandiri. Mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan sehingga bisa mengurangi pengangguran," ungkapnya.

Kemandirian warga Desa Cicadas sesuai dengan rencana kerja strategis Pemerintahan Desa Cicadas yang fokus mengurangi pengangguran.

Ujang dan Nana, yang sebelumnya menganggur, kini bisa mengembangkan bakat mereka sebagai desainer dan produksi. Karya warga Desa Cicadas itu akan dipamerkan pada ajang sawala Ecovillage bertema Kolaborasi dan inovasi menuju kampung juara, di Gedung Sate, Bandung, Rabu (28/11).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya