Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Target Kunjungan Wisatawan Meleset Tipis

OL/N-3
13/11/2018 03:40
Target Kunjungan Wisatawan Meleset Tipis
(ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Nicklas Hanoatubun)

MENTERI Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengakui jika target jumlah kunjungan wisatawan 2018 tidak memenuhi target. Penyebabnya ialah bencana yang kerap datang tahun ini. "Target kunjungan untuk tahun ini kemungkinan besar tidak bisa terpenuhi atau tidak tercapai. Targetnya itu 17 juta wisawatan, kita hanya bisa memenuhi sekitar 16,5 juta. Sebenarnya saya tidak mau menjelaskan atau menjawab hal ini, tetapi saya harus berbicara yang sejujurnya," ujar Arief, di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Melesetnya target itu, Menpar berdalih, Indonesia diguncang gempa berturut-turut. Baik yang di Lombok, NTB, maupun di Palu dan Donggala, Sulteng. Sebelumnya, dampak Gunung Agung pada 2017 masih berdampak hingga 2018. Beberapa negara, misalnya, tidak segera mencabut peri-ngatan bagi warga negaranya untuk datang ke Bali, bahkan ada yang hingga 6 bulan ke depan sehingga sampai dengan 2018 tetap berdampak pada jumlah kunjungan.

Kerugian karena bencana Gunung Agung dan gempa diperkirakan 100 ribu orang per bulan. Bila dampaknya hingga 6 bulan, kerugian bisa dihitung minimal 600 ribu orang. Namun, rata-rata sebenarnya 5 bulan berdampak di 2018 dan 1 bulannya lagi akan berdampak di 2019. "Jadi, dari target 17 juta wisatawan, kemungkinan besar kita hanya mencapainya 16,5 juta," ujarnya.

Terkait dengan kondisi Gunung Agung, kerugian secara nasional tahun lalu juga sama. Sampai September 2017, semua stakeholders sudah percaya diri bahwa sudah mencapai 15 juta kunjungan wisatawan, ternyata semuanya meleset. Kerugian akibat Gunung Agung secara nasional mencapai 1 juta orang yang batal datang ke Indonesia, atau sekitar 1 miliar dolar.

"Saat itu kurang lebih 3 bulan, di Bali terutama sudah angkat bendera putih, menyerah. Itu yang terjadi. Saat itu saya ingat betul, tanggal 22 Desember 2017, saya bersama Presiden menyatakan hal itu," ujarnya.

Menpar mengingatkan, sekalipun target jumlah kunjungan tidak terpenuhi, tetapi target perolehan devisa tercapai. Ia juga mengingatkan bahwa jangan sampai pariwisata Indonesia terdikotomi antara kualitas dan kuantitas.

"Target kunjungan wisata di Indonesia sudah saya kunci. Pertama, dari sisi jumlah dan kedua dari sisi devisa. Jadi, harus paham betul bahwa tujuan akhir adalah devisa," ujarnya.

Dalam soal pariwisata Bali secara murah ke Tiongkok, diakui Menpar, merupakan fenomena global. Untuk itu, dirinya akan menegaskan masalah ini dengan Menteri Pariwisata Tiongkok sebab sudah ada kesepakatan di Asita, yakni hanya travel agen resmi yang boleh beroperasi di kedua negara.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya