Produksi Inka Diminati Pasar Global

KERETA penumpang yang dibuat PT Industri Kereta Api (Inka) (persero) semakin diminati pasar global. Tidak saja di Asia seperti Bangladesh, Fili­pina, Malaysia, Thailand, dan Singapura, sejumlah negara Afrika dan Amerika Latin juga mulai melirik produksi kereta anak bangsa ini.

“Ini sebuah kebanggaan nasional bahwa karya anak bangsa kita semakin diminati banyak negara. Bang­ladesh te-rus memercayakan pembuatan kereta api untuk negaranya ke-pada Inka. Bahkan sejumlah negara, seperti Kamerun, Mek­siko, melakukan penjajakan. Kosta Rika hari ini (kemarin) juga datang ke Inka,” ungkap  Dirut PT Inka Budi Noviantoro kepada wartawan di kantor pusat Inka Madiun, kemarin.

Pihaknya, jelas Budi, cukup percaya diri sejalan dengan dukungan pemerintah yang begitu besar. Itu termasuk pemberian dukungan modal dengan memfasilitasi kredit ekspor melalui Exim Bank dengan bunga rendah. Dengan dukungan ter-sebut, meskipun lawan yang dihadapi ialah Tiongkok dan India sebagai produsen kereta berpengalaman, Inka lebih percaya diri. Berbagai penyempurnaan dilakukan, termasuk upaya perluasan pabrik baru di Banyuwangi, kerja sama dengan perusahaan ternama dari Amerika.

“Investasi pabrik di Banyuwangi yang akan menempati lahan seluas 84 hektare yang dibeli dari PT Perkebunan Nusantara ini, menggandeng sebuah perusahaan dari Amerika, Prograss Rail A Caterpillar Company. Dana total investasi­nya sangat besar, yakni Rp1,6 triliun. Kita melalui pemerintah menyediakan Rp600 miliar,” tandas Budi.

Nantinya, pabrik baru di Ba-nyuwangi akan memproduksi kereta dengan teknologi baru, termasuk pembuatan kereta api ringan (LRT). Keuntungan pabrik kereta di Banyuwangi ialah lebih dekat dengan pelabuhan sehingga akan menekan harga dan semakin menjadi pilihan negara pengimpor. Pihaknya juga mendapat kontrak pembelian PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mencapai 438 kereta penumpang. (WJ/N-3)