Enam Bangunan Ambles ke Sungai

SUNGGUH tragis, sebanyak lima unit rumah dan satu bangunan di Desa Keduyung, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami longsor dan masuk ke Sungai Bengawan Solo di desa setempat, pada Minggu (28/10) dini hari. Belum diketahui apa penyebab longsornya tebing Bengawan Solo sepanjang 150 meter dengan kedalaman hingga 6 meter tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sebagian warga terpaksa mengungsi untuk menghindari longsor susulan. BPBD setempat beserta warga berusaha membantu para korban untuk mengevakuasi barang berharga mereka. Kelima rumah itu milik Askuri, Subadi, Kaswaji, Sunafik, dan Supriyadi. Selain itu, longsor dengan lebar 10 meter itu juga merusak bangunan rumah yang difungsikan sebagai bengkel milik Fadeli. Dari jumlah itu, empat rumah amblas ke Sungai Bengawan Solo sedalam 6 meter. Sementara itu, dua bangunan lainnya dalam posisi menggantung karena fondasi­nya sudah amblas masuk ke Sungai Bengawan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Lamongan, Suprapto, kemarin, mengatakan, belum diketahui penyebab longsor pada permukiman yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo itu. “Yang mengherankan sebelum longsor terjadi tidak didahului hujan maupun kenaikan debit pada Sungai Bengawan Solo.”

Dari Tasikmalaya dilaporkan hujan deras sejak malam hari, kemarin, mengakibatkan saluran irigasi di Kampung Ciluncat, Desa Bantarkalong, Kecamatan Cipatujah, mengalami kerusakan sepanjang 1 meter. Akibatnya, ribuan hektare lahan persawahan milik petani terancam tidak menerima pasokan air.

“Kultur tanah di saluran irigasi labil hingga menyebabkan pergerakan tanah,” ujar Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi. Saluran irigasi yang rusak kondisinya saat itu karena tertimbun longsoran tanah yang cukup banyak. (YK/AD/N-1)