Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
POLRES Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), meminta tetap tenang terkait dengan isu penculikan anak yang marak dalam beberapa waktu terakhir. Sebab, setelah polres melakukan penyelidikan di lapangan, ternyata berita soal penculikan tersebut hoaks dan tidak benar.
Kapolres Banyumas Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun mengatakan bahwa isu mengenai ada penculikan terjadi pada 13 Oktober lalu.
"Ada tiga tempat kejadian perkara (TKP) yang diduga sebagai lokasi penculikan. Yakni di Desa Panembangan, Cilongok kemudian di Jatilawang dan Karangnanas, Sokaraja. Tim polres langsung menerjunkan anggota untuk menyelidiki. Kesimpulannya, tidak ada aksi penculikan," tegas Kapolres, Kamis (18/10).
Dikatakan oleh Kapolres, kesimpulan tidak adanya aksi penculikan tersebut, setelah polres bersama Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Korban Berbasis Gender dan Anak (PPTPKBGA) mewawancari anak-anak yang merasa akan diculik.
"Kami juga meminta keterangan kepada warga yang ada di sekitar lokasi. Secara pasti saya tegaskan kalau tidak ada aksi penculikan," katanya.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita-berita yang belum ada kejelasannya, termasuk isu penculikan tersebut.
Ketua PPTPKBGA, Tri Wuryaningsih, mengatakan bahwa pihaknya ikut serta terjun ke lapangan untuk ikut serta bersama polisi.
"Ternyata setelah mewawancari korban yang mengaku diculik, ceritanya tidak benar, sehingga memang sebetulnya tidak ada aksi penculikan," tandasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved