Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Festival Jerami, Gali Potensi Desa untuk Tarik Wisatawan

Akhmad Safuan
18/10/2018 13:05
Festival Jerami, Gali Potensi Desa untuk Tarik Wisatawan
(MI/Akhmad Safuan)

MENGGENJOT Pariwisata tidak harus mempunyai keindahan alam, tetapi bagaimana mengolah potensi yang ada sebagai kekuatan untuk menarik wisatawan datang.

Seperti yang dilakukan oleh warga dan komunitas di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah yang dengan keterbatasan potensi alam mampu menghadirkan magnet wisatawan untuk datang.

Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Grobogan jika dilihat dari secara geografis berada di pertengahan jalur Purwodadi-Blora, Jawa Tengah kurang begitu teelihat. Desa yang memiliki tujuh dusun yakni Dusun yaitu Barak, Kuwojo, Peting, Ngrunut, Nganggil, Medang dan Kedungjati banyak menyimpan potensi meskipun belum mampu menghadirkan pandangan wisatawan untuk hadir di desa itu.

Berbagai potensi desa tua yang tampak salah satunya ialah penemuan ratusan fosil binatang purba seperti gajah stegodon, kerbau, banteng, rusa, badak, babi hutan, kuda nil, kura-kura, buaya muara, buaya sungai bahkan hiu dan kerang. Namun hal itu belum mampu menghadirkan wisatawan untuk berbondong-bondong datang. 

"Ada sekitar 520 fosil sudah terindentifikasi dan diregister di temukan," kata Kepala Desa Banjarejo Achmad Taufik.

Melihat potensi tersebut hingga kini masih belum mampu menghadirkan wisatawan ke desa Banjarejo dengan jumlah yang signifikan. Padahal ada dukungan obyek wisata sekitar cukup kuat seperti sumber api abadi Mrapen, tambak garam alam Bledug Kuwu, stasiun tua Kedungjati, perkebunan dan hutan yang masih asli.

Berbagai upaya untuk menghadirkan wisatawan di Desa Banjarejo terus dilakukan. Setelah sebelumnya menghadirkan patung Dewa Ganesha sedang tidur berukuran 11 x 4,5 meter di depan balai desa cukup mengundang bamyak wisatawan untuk hadir melihat langsung kreasi warga tersebut, kini desa tersebut kembali menghentak perhatian wisatawan untuk datang ke desa itu yakni dengan menggelar festival jerami.

Kreativitas kepala desa yang didukung warganya cukup menarik, dengan memanfaatkan potensi jerami hasil panen padi di desa tersebut setiap tahun yang selama ini menumpuk, dibakar atau dibuang. Tumpukan jerami ternyata mampu diolah sebagai maha karya yang luar biasa hingga menjadi tontonan yang menarik bagi wisatawan.

Ratusan wisatawan setiap hari berbondong-bondong untuk menyaksikan maha karya warga dari bahan jerami dalam dibentuk hewan dengan ukuran besar serta bentuk-bentuk lainya. 

"Kami memanfaatkan jerami setelah panen untuk membuat karya yang menarik bagi wisatawan agar datang ke desa ini," ujar Ahmad Taufik.

Festival Jerami pertama ini yang berlangsung 17-28 Oktober 2018 ini, menampilkan 59 hasil karya replika dari bahan jerami terdiri dari 24 replika berbentuk aneka hewan dan 35 replika lainnya berbentuk orang-orangan sawah, rumah, sepeda, gubug dan perahu.

Festival jerami yang diasakan di lapangan desa ini cukup menarik perhatian, Bupati Grobogan, Sri Sumarmi, langsung membuka jalannya festival dengan dihadiri Kepala Polres Grobogan AKB Choiron El Atiq, Kajari Puji Tri Asmoro, Plt Kepala Disporabudpar Edi Santoso, Kepala Dinas Pendidikan Amin Hidayat dan ratusan warga desa setempat.

"Pemerintah Kabupaten Grobogan sangat mengapresiasi kreasi gagasan dsn ide kratif warga dan kepala desa dalam upaya menarik wisatawan datang ke desa ini," kata Sri Sumarmi.

Maha karya warga dalam festival ini, demikian Sumarmi, seperti replika berbagai hewan purba yang dipajang di lokasi festival, menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke desa yang juga telah banyak ditemukan fosil purba.

Festifal Jerami dalam rangka peringatan ulang tahun pertama sebagai Desa Wisata Banjarejo, lanjut Sumarmi, telah mampu menggugah akan dapat menjadi kegiatan rutin tahunan yang masuk dalam kalender wisata. 

"Ini akan terus dipupuk dan dikembangkan," imbuhnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya