Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Pencairan Dana Rekonstruksi Dipermudah

Putri Mutiara
15/10/2018 22:45
Pencairan Dana Rekonstruksi Dipermudah
(MI/Susanto)

PEMERINTAH mengambil langkah cepat dalam mengatasi persoalan korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, khususnya Palu, Sigi, dan Donggala. Salah satunya menyangkut masalah pencarian dana untuk rekonstruksi rumah dan bangunan pascabencana.

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi bersama sejumlah kementerian terkait, diputuskan pemerintah akan mempermudah pencairan dana rekonstruksi bagi para korban.

Dari 17 persyaratan yang harus dipenuhi para korban untuk bisa mencairkan dana rekonstruksi, kini dipangkas hanya tinggal satu berkas persyaratan. Dengan demikian, bantuan dana pemerintah sebesar Rp50 juta untuk rumah rusak besar, Rp25 juta rusak sedang, dan Rp10 juta rusak ringan bisa segera cair.

“Buat rumah dengan ruangan AC persyaratan sangat rumit dan tidak mudah. Pokoknya, segala macam hal yang mempersulit bantuan dana dari pemerintah harus dipermudah,” ujar Mensos Agus kepada Media Indonesia di ruang kerjanya, Senin (15/10).

Masih terkait dengan bantuan gempa untuk Sulawesi Tengah, TNI-AL berencana menambah armada kapal rumah sakit atau fasilitas medis terapung untuk membantu korban. Kepala Dinas Penerangan TNI-AL, Laksamana Pertama Gig Jonias Mozes, mengatakan saat ini TNI-AL baru memiliki satu kapal rumah sakit, yaitu KRI Soeharso-990. Idealnya harus punya tiga armada serupa untuk memudahkan operasi penanganan bencana.

“Mungkin kita bisa memiliki tiga kapal rumah sakit. Setidaknya, pemerintah akan membangun satu kapal dalam waktu dekat ini. Nah, TNI-AL juga akan mempersiapkan personelnya,” ujar Gig Jonias, Senin (15/10).

Pengungsi diperhatikan
Pada bagian lain, puluhan keluarga yang menjadi korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, mengungsi ke rumah kerabatnya di Pasuran, Jawa Timur.

Keberadaan para korban gempa dan tsunami Palu tersebut mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Sosial. Para pengungsi yang tiba di Pasuruan langsung didata.  “Hingga hari ini ada 25 orang korban gempa dan tsunami Palu yang mengungsi ke kerabatnya di Pasuruan. Mereka ini dulunya asal Pasuruan dan merantau ke Palu serta berkeluarga di sana,” kata Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan, Ahwan Husen.

Dinas Sosial Kabupaten Pasuruan akan memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, dan kependudukan. Sementara itu, bantuan sosial dari daerah ke korban gempa dan tsunami Palu terus mengalir.

Kejaksaan Negeri Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menggelar penggalangan dana. Terkumpul Rp14 juta lebih dalam penggalangan dana tersebut. Kepala Kejaksaan Negeri Karawang, Rohayatie, mengatakan uang terkumpul langsung diserahkan ke Bank BRI untuk disalurkan kepada korban gempa dan tsunami.

Selain bantuan, pemulihan kondisi di Palu, Sigi, dan Donggala terus berlangsung. PT Pertamina (Persero) terus menambah pasokan LPG ke Kota Palu sebanyak 5.020 tabung LPG 3 kg. Sebelumnya, Pertamina telah mengirimkan tabung LPG dengan ukur­an 5,5 kg dan 12 kg sebanyak 750 tabung. Pengiriman menggunakan kapal Landing Craft Tank dari Pelabuhan Somber Balikpapan. (Gol/Cah/AB/CS/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya