Korban Tewas Banjir Bandang Madina 17 Orang

BENCANA banjir bandang dan longsor terjadi di 11 kecamatan di Mandailing Natal, Sumatra Utara (Sumut), setelah didera hujan lebat yang turun pada Kamis hingga Jumat (11-12/10) yang menyebabkan 17 orang tewas.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut,  Riadil Akhir Lubis, mengungkapkan hingga kini tercatat korban tewas yang sudah ditemukan akibat banjir bandang  mencapai 17 orang.

Korban terdiri atas 12 murid SDN 235/MDA Al Hilaliyah, Desa Muara Salabi, Kecamatan Ulu Pungkut. Kemudian tiga korban lainnya ialah pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis. Ditambah dua korban lainnya yang mengalami kecelakaan akibat masuk ke Sungai Aek Batang Gadis saat banjir terjadi di Kecamatan Kotanopan.

“Selain korban jiwa, bencana ini juga mengakibatkan tiang-tiang listrik roboh dan rumah-rumah mengalami rusak berat,” kata Riadil Akhir, Senin (15/10).

Polda Sumut mengirimkan empat truk berisi bantuan logistik untuk para korban bencana banjir bandang di Kabupaten Mandailing Natal, Senin (15/10).

Dari Sumatra Barat (Sumbar), tim gabungan dari BPBD Tanah Datar dan BPBD Provinsi, TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, dan dibantu masyarakat berjibaku membersihkan material lumpur, sisa banjir bandang Lintau Buo Utara.

Tingginya intensitas hujan yang melanda beberapa kawasan di Sumbar  termasuk Kabupaten Tanah Datar, mengakibatkan air bah menghantam kawasan Nagari Tanjuang Bonai, Kecamatan Lintau Buo Utara. “Karena sangat besarnya debit air bah,  menghanyutkan pohon-pohon besar dan bebatuan yang menghantam rumah-rumah warga, lahan pertanian dan perkebunan, ternak, bahkan menimbulkan korban jiwa,” jelas Kepala BPBD Tanah Datar Thamrin B.  

Hingga kemarin jumlah korban tewas yang didata BPBD Tanah Datar sebanyak enam orang dan satu orang dinyatakan hilang. (YP/YH/UL/BB/FL/AD/MR/N-2)