Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Lebih Siap Menghadapi Bencana

(N-2)
14/10/2018 23:45
Lebih Siap Menghadapi Bencana
(MI/Ahmad Yakub )

KABUPATEN Bojonegoro, Jawa Timur, merupakan daerah langganan bencana banjir akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo. Namun, kini banjir langganan bisa diatasi dan Pemkab Bojonegoro mendapatkan berbagai penghargaan dalam menangani bencana di daerahnya. Seperti apa penanganan bencana di Bojonegoro? Berikut wawancara wartawan Media Indonesia, M Ahmad Yakub, dengan Plt BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia, Sabtu (13/10).

Bisa dipetakan potensi bencana di Bojonegoro?
Untuk banjir luapan Sungai Bengawan Solo masih berpotensi terjadi di 16 kecamatan sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo. Akjan tetapi, pada 2018 ini, jumlah kawasan terdampak mengalami penurunan tiap tahunnya. Dan dari pemetaan terkini, kawasan yang terdampak tinggal 96 desa dari 12 kecamatan tersebut di atas, sedangkan kawasan yang terdampak banjir bandang berpotensi terjadi di 26 desa di 6 kecamatan. Terutama, kawasan selatan Kabupaten Bojonegoro.

Dibandingkan tahun lalu, apakah daerah terdampak turun atau naik?
Untuk banjir Bengawan Solo, kawasan terdampak terus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika beberapa tahun lalu, kecamatan terdampak bisa mencapai 16 kecamatan, kini tinggal 12 kecamatan. Sementara itu, untuk kawasaan terdampak banjir bandang terbilang stabil. Bahkan, pada beberapa kawasan dampaknya bisa meluas.

Kenaikan potensi banjir bandang itu apa pemicunya?
Pemicunya rata-rata kemiringan lereng yang mencapai 20-40 derajat. Di samping itu, karena adanya alih fungsi lahan dari hutan jati menjadi tanaman jagung. Anda bisa lihat, dalam beberapa tahun terakhir, kawasan hutan jati di wilayah selatan berubah menjadi lahan tanaman jagung.

Apa kiat dan strategi agar meminimalisasi jumlah korban?
Berbagai upaya yang dilakukan BPBD bekerja sama dengan pihak terkait, antara lain sosialisasi, penyebaran stiker, pamflet, dan juga monitoring Desa Tangguh Bencana (Destana). Desa tangguh bencana itu menjadi benteng pertahanan penanganan dan penanggulangan bencana. Pemkab Bojonegoro telah membentuk 11 Destana.

Atas kerja keras selama ini BPBD kabarnya juga meraih prestasi?
Iya. Kami bersyukur atas kerja sama sejumlah pihak. Kami meraih berbagai penghargaan itu. BPBD Bojonegoro meraih sejumlah prestasi, yakni juara 1 tingkat nasional dalam kategori perencanaan, keuangan, dan kelembagaan pada 2014. Selain itu, juga juara 1 kategori penanganan pascabencana, juara 1 kategori persiapan logistik dan peralatan. Termasuk pada event yang sama terpilih menjadi juara umum lomba BPBD tingkat nasional se-kabupaten/kota. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya