Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Kemarau, Kawasan Tahura Sultan Adam Ditutup

(DY/UL/DW/AD/N-3)
11/10/2018 02:45
Kemarau, Kawasan Tahura Sultan Adam Ditutup
(MI/Denny Susanto )

DINAS Kehutanan Kali­mantan Selatan (Kalsel) telah menutup Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam bagi masyarakat umum akibat maraknya kebakaran hutan di kawasan objek wisata alam tersebut. Sepanjang kemarau tahun ini luas area karhutla di Kalsel mencapai 3.700 hektare.

“Kita telah menutup kawasan Tahura Sultan Adam karena rawan terbakar dan berbahaya bagi masyarakat pengunjung,” kata Kadishut Kalsel, Hanif Faisol, Rabu (10/10).

Setiap tahun Tahura Sultan Adam di Kabupaten Banjar seluas 112 ribu hektare itu rawan terbakar. Dishut Kalsel mencatat sepanjang tahun ini luas Tahura Sultan Adam yang terbakar hampir 600 hektare.

“Yang memprihatinkan kuat dugaan kebakaran dipicu percikan api dari api unggun atau puntung rokok para pengunjung. Karena alasan inilah, kawasan ini kita tutup sementara,” tegasnya.

Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dae­rah (BPBD) Kalsel Wahyudin Ujud mengakui meski lima helikopter water boombing dan helikopter patroli serta Satgas Manggala Agni dikerahkan, karhutla di Kalsel belum dapat dipadamkan.

“Beberapa kali hujan sempat mematikan titik api. Tetapi kemarau ini udara sangat ke­ring dengan kategori sangat mudah terbakar, terutama lahan gambut sekitar Bandara Syamsuddin Noor Banjarbaru,” tuturnya.

Hingga kini kabut asap masih menyelimuti sejumlah wilayah di Kalsel, terutama area Bandara Syamsuddin Noor.

Berdasarkan data Pusdalops BPBD Kalsel, sejak kemarau Mei hingga pekan kedua Oktober ini sebaran titik api muncul di Kalsel sebanyak 1.095.

Sementara itu, hingga hari ke-11, karhutla di Taman Nasional Gunung Ciremai Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, belum bisa dipadamkan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Agus Mauludin, menjelaskan dari beberapa titik api, kini yang terpantau masih menyala ada di Gunung Dulang. Selain itu, di Citiis terpantau ada asap tipis. Di perbatasan Cileutik dan Blok Buyut, juga masih ada kepulan asap di area yang sudah terbakar sebelumnya. “Pemadaman masih terus berlanjut. Hingga Rabu (siang) ini, kebakaran belum sepenuhnya padam,” ungkap Agus.

Hal serupa terjadi di Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumsel. Dansatgas Karhutla Kolonel Inf Iman Budiman menyampaikan, pihaknya terus memantau titik-titik rawan kebakaran, khususnya di wilayah tersebut.

Di Kabupaten Garut, Jabar, karhutla di kawasan hutan Gunung Guntur telah menghanguskan 50 hektare lahan di sana. Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Asep Syaripudin, mengatakan tahun ini karhutla sudah 12 kali terjadi di sana. Pihaknya terus memantau dan berharap musim hujan segera datang. (DY/UL/DW/AD/N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya